Tidak ada kecelakaan mobil yang begitu menakutkan atau mematikan seperti kecelakaan pesawat, meski banyak terjadi setiap hari. Berikut ini adalah daftar sepuluh kecelakaan pesawat terbang yang paling banyak menimbulkan korban tewas dalam sejarah. Tidak termasuk bencana yang disebabkan oleh bom.
10. Korean Airlines Penerbangan 007, 1983
Lokasi: Laut Okhatsk dekat Pulau Moneron, Uni Soviet
Meninggal: 269 orang
Selamat: -
Meninggal: 269 orang
Selamat: -
Pesawat Korean Airlines Penerbangan
007 sedang dalam perjalanan dari New York ke Seoul dengan transit di
Anchorage, Alaska. Akibat kesalahan sistem navigasi, penerbangan dari
Anchorage menuju Seoul menyimpang sedikit ke Utara, tidak lama setelah
lepas landas.
Setelah menyadari melalui jalur yang
salah, kru pesawat mencoba mengembalikan ke jalur yang benar. Saat itu,
pesawat berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Korean Airlines 007
memang tak seharusnya melewati pangkalan Soviet, melainkan melewati
Samudra Pasifik dan Jepang.
Tragisnya hubungan kedua negara
adidaya itu (AS dan Uni Soviet) sedang tidak baik. Radar Uni Soviet
mengira bahwa Korean Airlines 007 adalah pesawat mata-mata Amerika
Serikat. Soviet lalu mengirim beberapa pesawat Sukhoi Su-15 untuk
menembaknya. Setelah ditembak, api menyala di bagian belakang pesawat.
Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan menjadi dua bagian. Pesawat
lalu jatuh ke laut Okhatsk 12 menit kemudian. Peristiwa ini menewaaskan
240 penumpang dan 29 awak. Kecelakaan ini merupakan yang terbesar dalam
sejarah Korea Selatan
9. American Airlines Penerbangan 191, 1979
Lokasi: Bandara O’Hare, Des Plaines, AS
Meninggal: 273 orang, termasuk 2 jiwa di darat
Selamat: -
Meninggal: 273 orang, termasuk 2 jiwa di darat
Selamat: -
American Airlines Penerbangan 191
adalah sebuah pesawat Mcdounnall Douglas DC-10 yang jatuh di kompleks
Chicago. llinois, Amerika Serikat saat hendak lepas landas dari Bandara
Internasional O’Hare pada 25 Mei 1979. Kecelakaan ini menewaskan seluruh
penumpangnya yang berjumlah 258 orang dan 13 awak ditambah 2 orang di
darat, dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam
sejarah Amerika Serikat.
Pesawat tersebut sedang dalam
perjalanan dari Chicago menuju Los Angeles dan telah bersiap untuk lepas
landas. Saat lepas landas (tepatnya ketika rotate – menaikan hidung
pesawat), mesin kiri pesawat terayun-ayun dan terlepas. Ketika terlepas,
mesin tersebut mengenai bagian depan sayap dan merusak sistem hidrolik
pesawat secara keseluruhan.
Ketika menyadari apa yang terjadi,
pilot melambatkan kecepatan pesawat. Pesawat tersebut menjadi miring ke
kiri dan jatuh di lapangan kosong dekat tempat parkir trailer di ujung
landasan. Puing-puing mesin kiri pesawat ditemukan berceceran di
landasan pacu sesaat setelah pesawat tersebut jatuh.
8. Iran Airlines Penerbangan 655, 1988
Lokasi: Teluk Persia
Meninggal: 290 orang
Selamat: -
Meninggal: 290 orang
Selamat: -
Iran Airlines Penerbangan 655 (IR655)
adalah pesawat Airbus A300 komersial yang ditembak jatuh oleh rudal
kapal perang AS USS Vincennes pada 3 juli 1988, di atas Selat Hormuz,
pada akhir masa perang Iran-Irak. Pesawat ini sedang terbang dari
Bandara Abbas Iran ke Dubai Uni Emirat Arab ketika dihancurkan oleh
rudal AS. Kejadian ini menewaskan seluruh 290 penumpang dan awak kapal,
termasuk 66 anak-anak. Ini adlah angka kematian tertinggi dari semua
insiden penerbangan di Samudra Hindia dan semua insiden yang melibatkan
Airbuss A300 di dunia.
Saat itu Vincennes sedang melewati
Selat Hormuz, di dalam wilayah perairan Iran, dan saat serangan, IR655
juga dalam berada dalam wilayah udara Iran. Menurut pemerintah AS, para
kru mengidentifikasi IR655 sebagai pesawat tempurF-14 Tomcat. Sedangkan
menurut pemerintah Iran, Vincennes sengaja menembak jatuh pesawat sipil.
Pada tahun 1996, Amerika Serikat dan
Iran mencapai kesepakatan dalam penyelesaian yang terkait dengan insiden
itu di Mahkamah Internasional. AS setuju untuk membayar US$ 61.800.000
sebagai kompensansi kepada keluarga korban Iran. Namun secara resmi, AS
tidak pernah mengaku bersalah atau meminta maaf kepada Iran.
7. Air Afrika Crash, 1996
Lokasi: Kinshasa, Republik Demokratik Congo
Meninggal: kurang lebih 300 orang, termasuk 2 awak pesawat
Luka parah: 253 orang
Meninggal: kurang lebih 300 orang, termasuk 2 awak pesawat
Luka parah: 253 orang
Ini adalah kecelakaan pesawat udara
paling mematikan bagi orang di darat. Tidak banyak informasi tentagn
kecelakaan ini, mungkin karena lokasi dan ilegalitas. Pesawat kargo yang
disewa dari Rusia ini, dalam kondisi kelebihan beban, mungkin membawa
senjata untuk kelompok militer Angola.
Saat tingal landas, pesawat tidak
mencapai kecepatan yang tepat, namuntetap berusasha untuk terbang.
Akhirnya, pesawat menabrak pasar di dekatnya dan meledak dalam bola api,
membunuh sekitar 300 orang, termasuk 2 awaknya dan 253 luka parah.
6. Saudi Penerbangan 163, 1980
Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Meninggal: 301 orang
Selamat: -
Enam menit setelah Saudia 163 Airlines
lepas landas dari Riyadh, terdengar peringatan tentang asap di dalam
kompartemen kargo. Para kru menghabiskan empat menit untuk mencari tahu
apa yang harus dilakukan, lalu akhirnya kembali ke bandara.
Kerusakan akibat api memaksa mereka
untuk mematikan mesin bagian tengah. Pesawat mendarat dengan selamat,
tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari kendaraan
darurat yang sedang menantinya.
Akibatnya, penyelamatan pun terlambat.
Ditambah lagi, pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas penyelamat
sampai lima belas menit setelah pendaratan. Akibatnya, semua penumpang
dan awak pesawat meninggal karena menghirup asap selama awal evakuasi.
Setelah kejadian ini, sumber api masih belum dapat diketahui.
5. Iran IIyushin II-76, 2003
Lokasi: dekat Kerman, Iran
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Meninggal: 302 orang
Selamat: -
Photo: militaryfactory.com
Kecelakaan Iran IIyushin II-76 adalah
kecelakaan pesawat paling mematikan di Iran. Kecelakaan yang terjadi
tanggal 19 Februari 2003 ini, menewaskan 302 orang, kebanyakan dari
mereka anggota Garda Revolusi Iran. Kecelakaan ini memiliki sedikit
sekali informasi.
Laporan resmi mengatakan penyebab dari
kecelakaan ini adalah akibat cuaca buruk, yaitu angin kencang dan kabut
tebal. Beberapa sumber berspekulasi bahwa kecelakaan itu mungkin akibat
tabrakan di udara, masalah mekanis, atau aksi teroris.
4. Turkish Airlines Penerbangan 981, 1974
Lokasi: Ermenonville, dekat Senlis, Prancis
Meninggal: 346 orang
Selamat: -
Meninggal: 346 orang
Selamat: -
Turkish Airlines Penerbangan 981
adalah kecelakaan pesawat dengan angka kematian tertinggi di Prancis dan
angka kematian tertinggi dari semua kecelakaan pesawat DC-10 di dunia.
Tanggal 3 Maret 1974, pesawat ini
terbang dari Paris menuju London. Ketika terbang di atas kota Meaux,
Prancis, terdengar suara ledakan dari pintu kargo belakang. Kemudian
lantai kabin diatas kargo runtuh, menghancurkan kendali pesawat.
Para pilot berjuang untuk
mengendalikan pesawat selama 72 detik sebelum akhirnya jatuh di hutan.
Pesawat pun hancur dan menewaskan semua penumpang serta awaknya.
Penyebab dari kecelakaan ini adalah akibat kerusakan pintu kargo
belakang.
3. Tabrakan Udara di Charki Dadri, 1996
Lokasi: Charkhi Dadri, India
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Meninggal: 349 orang
Selamat: -
Pada 12 November 1996, Kazakhstan
Airlines penerbangan 1907 yang membawa 27 penumpang dan 10 kru akan
mendarat di bandara Delhi, India. Kru kokpit memiliki keterbatasan
berbahasa Inggris sehingga mereka hanya mengandalkan operator radio
Kazakhstan. Saat itu, pesawat aman untuk turun hingga ketinggian 4.600
kaki, tetapi operator radio gagal menginformasikan kepada kru tetap pada
ketinggiannya, pesawat pun terus mengurangi ketinggiannya.
Sementara, Saudi Arabian Airlines
Boeing 747 yang membawa 312 penumpang lepas dari bandara Delhi dan
mengarah ke pesawat Kazakhstan.
Kru pesawat diinformasikan aman
hingga ketinggian 4.300 kaki. Pada saat yang sama, pesawat Kazakhstan
telah turun melewati ketinggian 4.300 kaki, dan pastilah pesawat ini
melintas di bawah pesawat Arab Saudi. Namun celakanya, operator
Kazakhstan baru menginformasikan kru agar tetap pada ketinggian 4.600
kaki. Secara otomatis, kru pesawat menaikkan lagi pesawatnya, hingga
akhirnya tabrakan pun tak bisa dihindari. Semua penumpang kedua pesawat,
yaitu 349 orang tewas. Ini merupakan tabrakan di udara paling mematikan
dalam sejarah penerbangan.
2. Japan Airlines Penerbangan 123, 1985
Lokasi: Ueno, Jepang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Meninggal: 520 orang
Selamat: 4 orang
Japan Airlines Penerbangan 123, sebuah
Boeing 747, jatuh di gunung Takamagahara 100 km dari Tokyo, pada 12
Agustus 1985. Kecelakaan pesawat ini merupakan yang terparah dalam
sejarah. Seluruh 15 awak pesawat meninggal, dan 505 dari 509 penumpang
meninggal.
Kecelakaan disebabkan oleh bagian ekor
pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah lepas landas, akibatnya
pecahnya dinding penyekat bagian buritan.
Terlepasnya bagian ekor ini merusak
sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan, mengakibatkan pesawat hanya
melayang-layang “tak terkontrol” selama sekitar 30 menit sebelum
akhirnya jatuh.
Sebenarnya, pilot mencoba mencari
tempat mendarat darurat. Mula-mula kembali ke Bandara Haneda di Tokyo,
tempat pesawat ini lepas landas. Ketika pesawat semakin tidak
terkendali, pilot mencoba terbang menuju pangkalan militer Amerika
Serikat di Yokota. Namun semua usaha tersebut sia-sia.
1. Musibah Tenerife, 1957
Lokasi: Bandara Tenerife, Kepulauan Canary
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Pada 27 Maret 1977, dua Boeing 747
bertabrakan di Bandara Internasional Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan
Canary. Pesawat yang terlibat, yaitu Pan Am Pnerbangan 1736 dan KLM
Penerbangan 4805. KLM melakukan lepas landas di satu-satunya bandara
tersebut tanpa izin dari Air Traffic Controller (ATC). Pada saat yang
sama, Pan Am sedang menyeberangi landasan yang sama untuk bersiap
berangkat.
Pilot KLM sempat memaksa pesawatnya lepas landas, namun baru menempuh 30 meter pesawatnya menabrak Pan Am.
Jumlah korban tewas dari pesawat Pan
Am adalah semua 234 penumpang dan 14 awaknya, sedangkan Pan Am 9 dari 16
awak tewas dan 265 dari 317 penumpang tewas. Kecelakaan ini merupakan
peringkat tertinggi kematian manusia dalam sejarah penerbangan.
Investigasi menunjukkan bahwa, selain
usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan juga
oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang berlogat
Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar penerbangan
sehingga membingunkan ATC. Selain itu, peralatan komunikasi dan lainnya
juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat. Kondisi ini
diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu.
No comments:
Post a Comment