Setelah itu Sholes terus mengembangkan dan memodifikasi produknya. Butuh
bertahun-tahun baginya dan orang lain untuk menemukan pasar. Tidak ada
yang tahu siapa yang ingin menggunakan menulis secara mekanik, dan
apakah masyarakat dapat diyakinkan bahwa mengetik lebih cepat dari
menulis tangan.
Akhirnya pada tahun 1880an industrialisasi membantu menemukan pasar yang
dibutuhkan bagi mesin tik. Karyawan-karyawan yang khusus dipekerjakan
untuk menulis surat dan menyimpan laporan mulai bergantung pada mesin
tik untuk melakukan pekerjaan secara efisien.
Hingga 1930an, mesin tik belum begitu kelihatan menarik dengan cat hitam
enamel. Akhirnya mesin tik dibuat dengan berbagai warna untuk
menjangkau lebih banyak konsumen, seperti ibu rumah tangga dan
sekretaris.
Berikut beberapa jenis mesin tik yang pernah dibuat.
Royal Portable hadir dengan warna hijau, diproduksi pada 1930 dengan tombol-tombol warna putih.
Royal kemudian memproduksi Signet dari 1932-33 dan mempromosikannya
sebagai alternatif lebih murah untuk anak-anak, ibu rumah tangga, dan
penulis surat. Mesin tik ini tidak memiliki tombol Shift dan hanya bisa
menulis dengan huruf besar dengan font sans-serif miring/italic.
Meskipun populer, Signet tidak diproduksi lagi lebih dari setahun karena
dealer tidak mendapatkan untung dari penjualannya.
Monarch buatan Remington adalah versi pembaharuan dari mesin tik
keluarga Remie Scout. Dengan warna kuning, model yang diperbaharui,
pengguna masih harus mendorong sendiri carriage-nya ke kanan dan
menggeser kertas untuk menulis di garis baru.
Sekitar 1959, Smith-Corona muncul dengan warna dan desain baru.
Sterling, dengan gaya bodi "Super 5"-nya bertahan hanya beberapa tahun
setelah peluncurannya, namun menjadi awal bagi Smith-Corona menciptakan
mesin tik yang lebih tampak modern.
Pada masanya merek Olympia dan Smith-Corona sering dibandingkan layaknya
Coca Cola dengan Pepsi. SM4 dari Olympia adalah mesin tik ukuran medium
yang berbeda dari mesin tik lainnya karena tombol-tombol di kedua sisi
spasi digunakan untuk membuat tab dan menghapus tab.
Mesin tik yang mirip gadget ala steam-punk ini adalah Hansen Writing
Ball. Mesin tik ini digunakan dengan menekan keyboard diatasnya dan
kertas direntangkan pada bingkai yang melengkung. Menjadi mesin tik
pertama yang diproduksi secara komersil, mesin tik ini diciptakan pada
tahun 1865 oleh menteri Denmark dan seorang guru, Rasmus Malling-Hansen.
Valentine yang berwarna merah darah ini didesain lebih untuk estetika
ketimbang alasan praktis. Pada tahun 1960an, mesin tik ini ditujukan
sebagai pelarian dari rutinitas kantor, tapi gagal memenuhi harapan
penjualan karena kualitasnya yang biasa saja. Perancanganya Ettore
Sottass, mengatakan bahwa Valentine "diciptakan untuk digunakan
dimanapun kecuali kantor, sebagai pengalihan dari jam kerja yang
monoton, dan lebih untuk mendukung perusahaan puisi amatir di hari
Minggu yang tenang di pedesaan atau menyediakan objek berwarna cerah
diatas meja apartemen studio."
Olivetti Studio 45 terjual laris mengalahkan merek Underwood yang
memiliki tipe serupa bernama Oliver 450, namun Olivetti mendapatkan
dukungan kreatif dari Sottsas, perancang Valentine.
No comments:
Post a Comment