
Setelah membacanya, mungkin kita lebih memahami bahwa autisme bukan cacat, melainkan orang yang punya keistimewaan. Bakat-bakat super yang terpendam, menanti diasah.Berikut ini daftarnya.
1. Daniel Tammet

"Ketika saya mengalikan angka-angka itu bersamaan. Saya melihat ada dua gambar. Gambar itu kemudian mulai berubah dan berkembang, dan bentuk ketiga pun muncul, dan itu jawabannya", kata Danile kepada The Guardian.
Diperkirakan 10% dari populasi orang autis memiliki kemampuan yang dimiliki oleh Daniel. Menariknya, hingga sekarang, tidak ada ilmuwan yang bisa menjelaskan mengapa bisa demikian. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa melakukannya, tetapi Daniel bisa.
2. Temple Grandin

3. Matt Savage

4. Satoshi Tajiri

baseline;">5. Tim Page
Tim
Page lahir pada 11 Oktober 1954 di San Diego, California. Dia adalah
penulis, editor, kritikus musik, produser dan profesor. Tim adalah
kritikus musik yang berhasil memenangkan hadiah nobel, editor dan
sekaligus penulis biografi Dawn Powell. Tumbuh dengan sindrom Asperger
yang tidak terdiagnosis, Tim berhasil membuktikan bahwa dirinya kompeten
dalam bidang yang digelutinya. Dia dipilih oleh Opera News sebagai
salah satu dari 25 orang paling berpengaruh di dunia opera. Pada tahun
2009, Tim menerbitkan sebuah buku berjudul, Paralel Play, memoarnya
tentang pengalamannya tumbuh dengan sindrom Asperger.
6. Donna Williams
Donna
Leanne Williams atau juga dikenal dengan nama suaminya, Donna Leanne
Samuel, lahir pada Oktober 1963. Dia adalah seorang penulis, artis,
penyanyi dan penulis lagu, penulis skenario dan pematung asal Australia.
Pada tahun 1991, Donna didiagnosis dengan autisme. Dia telah menulis
empat otobiografi, antara lain: Nobody
Nowhere: The Extraordinary Autobiography of an Autistic Girl (1992),
Somebody Somewhere: Breaking Free from the World of Autism (1994), Like
Colour to the Blind: Soul Searching and Soul Finding (1998) dan Everyday
Heaven: Journeys Beyond the Stereotypes of Autism (2004).
7. Dawn Prince-Hughes
Dawn
Prince-Hughes atau biasa disapa Dawn Prince, lahir pada 31 Januari 1964
di Carbondale, Illinois. Dia adalah seorang antropolog, ahli primata,
dan etologis yang menerima gelar MA dan PhD di bidang antropologi
interdisipliner dariUniversitaet Herisau di Swiss. Dia adalah ketua eksekutif ApeNet, Inc. dan telah menjabat sebagai direktur eksekutif institut untuk Cognitive Archaeological Research.
Dawn juga menulis beberapa buku seperti Songs of the Gorilla Nation: My Journey Through Autism, Gorillas Among Us: A Primate Ethnographer's Book of Days, Expecting Teryk: An Exceptional Path to Parenthood, The Archetype of the Ape-man: The Phenomenological Archaeology of a Relic Hominid Ancestor, Adam, an editor untuk Aquamarine Blue 5: Personal Stories of College Students with Autism.
8. John Elder Robinson
Buku terlaris New York Times yang berjudul Look Me in the Eye diterbitkan
pada tahun 2007 oleh Random House. Buku ini mengisahkan kehidupan John
Elder Robinson yang tumbuh sebagai penyandang autisme. John didiagnosis
dengan sindrom Asperger, namun ia telah sangat dikenal karena bakatnya
dalam mekanika dan elektronika. Kemampuan John membuatnya dengan mudah
diterima di perusahaan sound milik Pink Floyd. Dia sekarang punya bisnis
sendiri, yakni mengumpulkan dan memperbaiki mobil antik Eropa. John
menceritakan kisahnya dengan rasa humor dan sikap yang jujur. Ia pun
menggambarkan tentang apa yang membuatnya berbeda dari orang lain di
sekitarnya.

6. Donna Williams

7. Dawn Prince-Hughes

Dawn juga menulis beberapa buku seperti Songs of the Gorilla Nation: My Journey Through Autism, Gorillas Among Us: A Primate Ethnographer's Book of Days, Expecting Teryk: An Exceptional Path to Parenthood, The Archetype of the Ape-man: The Phenomenological Archaeology of a Relic Hominid Ancestor, Adam, an editor untuk Aquamarine Blue 5: Personal Stories of College Students with Autism.
8. John Elder Robinson
