Kompleks
lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya
PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang
becak, PKL, buruh cuci dan lain-lain yang mengais rezeki Komplek
lokalisasi terbesar di Asia ini.
Di
sana juga terdengar sayup-sayup seorang anak sedang ngaji melantunkan
ayat-ayat suci, dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah majelis
pendidikan. Benar-benar kontradiksi dan kompleks banget gitu loh
kegiatan di Dolly.
Pihak Pemkot surabaya jelas mikir 1000 kali kalau membuang atau menutup Dolly layaknya Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung. Kenapa? penghasilan per hari dari Dolly mencapai Rp 2 miliar lebih atau setara dengan Rp 60 miliar per bulan. Ini bukan HOAX, tapi itulah fakta yang Bhetanews dapatkan dari salah seorang pengelola wisma di Dolly bernama Saka 'Barbara'.
Pihak Pemkot surabaya jelas mikir 1000 kali kalau membuang atau menutup Dolly layaknya Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung. Kenapa? penghasilan per hari dari Dolly mencapai Rp 2 miliar lebih atau setara dengan Rp 60 miliar per bulan. Ini bukan HOAX, tapi itulah fakta yang Bhetanews dapatkan dari salah seorang pengelola wisma di Dolly bernama Saka 'Barbara'.
Meski
masih dalam bayang-bayang penutupan, namun kehidupan lokalisasi Dolly
terus menggeliat. Tak kurang 3 ribu orang pengunjung dalam semalam
berduyun-duyun datang membuang hasrat seksualnya ke Dolly. Bahkan,
perputaran uang di Gang Dolly mencapai Rp 2 milliar per malam.
Jumlah yang cukup fantastis untuk gang Dolly yang sepanjang kurang lebih 500 meter itu. Satu malam perputaran di Dolly bisa mencapai Rp 2 miliar ke atas. "PKL jual buah dalam satu malam bisa raup Rp 800 ribu. Ada ratusan buruh cuci, satu buruh dapat Rp 150 ribu per hari. Sebesar 90 persen mata pencaharian warga sekitar dari Dolly, mulai pasar tradisional, tukang parkir dan warung kopi serta lainnya," kata Saka pengelola wisma Barbara, New Barbara, Madonna dan Madonna Indah ini.
Jumlah yang cukup fantastis untuk gang Dolly yang sepanjang kurang lebih 500 meter itu. Satu malam perputaran di Dolly bisa mencapai Rp 2 miliar ke atas. "PKL jual buah dalam satu malam bisa raup Rp 800 ribu. Ada ratusan buruh cuci, satu buruh dapat Rp 150 ribu per hari. Sebesar 90 persen mata pencaharian warga sekitar dari Dolly, mulai pasar tradisional, tukang parkir dan warung kopi serta lainnya," kata Saka pengelola wisma Barbara, New Barbara, Madonna dan Madonna Indah ini.
#444444;">Belum
lagi dengan jasa penyewaan kos-kosan milik warga. Di kawasan lokalisasi
Dolly dan Jarak ini, banyak warga yang menyediakan fasilitas kos-kosan
untuk para PSK. "Di sini juga ada rumah yang dibangun dengan 7 kamar dan
rata-rata yang ditempati hanya 2 kamar saja. Sisanya memang sengaja
untuk kos-kosan," jelasnya.
Kemudian kontribusi pendapatan parkir. Untuk sepeda motor sekali parkir harus membayar uang parkir Rp 5 ribu, sedangkan mobil Rp 10 ribu.
Tarif sewa PSK untuk satu jam nilainya bervariasi ada yang termurah Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, Rp 200 ribu dan Rp 250 ribu. Bedanya, kalau lebih mahal jelas lebih cantik dan pilihan. Mereka PSK yang kelas menengah ke bawah seharga Rp 100 ribu duduk di sofa dan di luar 'akuarium'-etalase kaca. Tapi yang menengah ke atas, berada di dalam aquarium.
"Mereka tersebar di Kabupaten Blitar 224 WTS dan Kota Surabaya 121 WTS. Mereka dapat bantuan modal usaha Rp 3 juta per WTS," katanya.
Menurut dia, untuk lokalisasi di Surabaya, pemprov akan konsentrasi pengentasan WTS di wilayah lokalisasi Dupak Bangunsari, Tambak Asri-Kremil dan Jarak-Dolly. Di samping itu, direncanakan pula pemberian bantuan modal usaha kepada masyarakat di luar WTS dan mucikari yang menggantungkan hidupnya di area lokalisasi. (Joe)
Kemudian kontribusi pendapatan parkir. Untuk sepeda motor sekali parkir harus membayar uang parkir Rp 5 ribu, sedangkan mobil Rp 10 ribu.
Tarif sewa PSK untuk satu jam nilainya bervariasi ada yang termurah Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, Rp 200 ribu dan Rp 250 ribu. Bedanya, kalau lebih mahal jelas lebih cantik dan pilihan. Mereka PSK yang kelas menengah ke bawah seharga Rp 100 ribu duduk di sofa dan di luar 'akuarium'-etalase kaca. Tapi yang menengah ke atas, berada di dalam aquarium.
"Yang
pasti setiap tamu yang datang harus pakai kondom dan dilarang keras
gunakan narkoba di dalam kamar. Saya beberapa kali mengusir tamu yang
mengajak anak buah untuk nyabu di kamar. Kalau bisa persuasif, saya
belum lapor polisi dulu," tuturnya.
Kondisi ramai itu bakal menurun drastis ketika memasuki bulan suci Ramadhan. Pasalnya, baik gang Dolly maupu Jarak harus tutup total untuk menghormati bulan dimana umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Karena ada kesepakatan bersama bulan Ramadhan harus tutup total dan para penghuni lokalisasi harus pulang kampung.
"Kalau bulan Ramadhan, coba anda sendiri lewat gang Dolly pasti rasanya seperti kota mati. Tidak ada aktivitas. Bahkan para pedagang di pasar itu juga merasakan, omzet mereka turun drastis," papar pria yang sudah 13 tahun menggeluti bisnis di Gang Dolly ini.
Disinggung wacana penutupan lokalisasi Dolly, Saka punya trik tersendiri agar bisnisnya itu tetap hidup. Ia mengaku tidak keberatan jika pemerintah melakukan penutupan. Kapanpun lokalisasi ini ditutup, secara pribadi Saka sudah menyatakan siap.
Kondisi ramai itu bakal menurun drastis ketika memasuki bulan suci Ramadhan. Pasalnya, baik gang Dolly maupu Jarak harus tutup total untuk menghormati bulan dimana umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Karena ada kesepakatan bersama bulan Ramadhan harus tutup total dan para penghuni lokalisasi harus pulang kampung.
"Kalau bulan Ramadhan, coba anda sendiri lewat gang Dolly pasti rasanya seperti kota mati. Tidak ada aktivitas. Bahkan para pedagang di pasar itu juga merasakan, omzet mereka turun drastis," papar pria yang sudah 13 tahun menggeluti bisnis di Gang Dolly ini.
Disinggung wacana penutupan lokalisasi Dolly, Saka punya trik tersendiri agar bisnisnya itu tetap hidup. Ia mengaku tidak keberatan jika pemerintah melakukan penutupan. Kapanpun lokalisasi ini ditutup, secara pribadi Saka sudah menyatakan siap.
Sedangkan
untuk aset berupa 4 Wisma yang dikelolanya itu, Saka berencana akan
membuat penginapan (homestay) atau kos-kosan. Sebab, bisnis penginapan
masih subur untuk kota Surabaya. "Kalau ditutup saya berencana akan
membuat penginapan disini. Toh tinggal memodifikasi saja," pungkas pria
yang masuk Surabaya sejak tahun 1982 dan ketika itu masih berusia 13
tahun. Tahun 2000, dirinya baru buka 'bisnis lendir' di Dolly.
Pemprov Jatim menargetkan tahun 2012 ini akan mengentas dan memulangkan sebanyak 701 orang wanita tuna susila (WTS) ke daerah asal. Mereka tersebar di lokalisasi Surabaya (253 WTS), Banyuwangi (103 WTS) dan Tulungagung (345 WTS).
Kabiro Administrasi Kesra Setdaprov Jatim Bawon Adhiyitoni kepada beritajatim.com mengatakan, dari total jumlah WTS sebanyak 7.121 orang se-Jatim yang tersebar di 47 lokalisasi (33 kabupaten/kota), sudah berhasil dipulangkan sebanyak 345 WTS hingga akhir tahun 2011.
Pemprov Jatim menargetkan tahun 2012 ini akan mengentas dan memulangkan sebanyak 701 orang wanita tuna susila (WTS) ke daerah asal. Mereka tersebar di lokalisasi Surabaya (253 WTS), Banyuwangi (103 WTS) dan Tulungagung (345 WTS).
Kabiro Administrasi Kesra Setdaprov Jatim Bawon Adhiyitoni kepada beritajatim.com mengatakan, dari total jumlah WTS sebanyak 7.121 orang se-Jatim yang tersebar di 47 lokalisasi (33 kabupaten/kota), sudah berhasil dipulangkan sebanyak 345 WTS hingga akhir tahun 2011.
"Mereka tersebar di Kabupaten Blitar 224 WTS dan Kota Surabaya 121 WTS. Mereka dapat bantuan modal usaha Rp 3 juta per WTS," katanya.
Menurut dia, untuk lokalisasi di Surabaya, pemprov akan konsentrasi pengentasan WTS di wilayah lokalisasi Dupak Bangunsari, Tambak Asri-Kremil dan Jarak-Dolly. Di samping itu, direncanakan pula pemberian bantuan modal usaha kepada masyarakat di luar WTS dan mucikari yang menggantungkan hidupnya di area lokalisasi. (Joe)