1. Andrea Hirata
Menurut survei, putra Belitung ini telah menjadi miliuner karena
beberapa buku best seller-nya, antara lain novel Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, dan Maryamah Karpov. Laskar Pelangi adalah novel pertama Andrea
Hirata yang bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin
yang penuh dengan keterbatasan. Novel yang diterbitkan pada 2005 itu
telah dicetak berulang- ulang dan saat ini tak kurang dari 600.000
eksemplar telah dijual dengan total keuntungan Rp3,6 miliar.
Pendapatan tersebut belum termasuk karya-karya lainnya, yaitu Sang
Pemimpi dan Maryamah Karpov, serta bonus tambahan dari karyanya yang
difilmkan. Andrea Hirata baru-baru ini menerima penghargaan
Internationale Tourismus Borse (ITB) Buch Award 2013 pada ajang
penyelenggaraan bursa pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin.
Andrea mendapatkan penghargaan di kategori sastra Indonesia.
Buku Laskar Pelangi menjadi salah satu acuan penilaian yang menyebabkan
Andrea layak diberi penghargaan tersebut. Laskar Pelangi dinilai layak
karena memaparkan kisah berlatar lokal. Andrea sendiri merasa bangga dan
berterima kasih atas penghargaan tersebut. Dia mengharapkan penghargaan
itu berdampak pada industri pariwisata di Indonesia, terutama Bangka
Belitung yang saat ini berkembang sangat baik. ”Semoga ke depan akan
lebih meningkat lagi,” tuturnya.
2. Habiburrahman El Shirazy
Habiburrahman El Shirazy, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, juga
tergolong penulis yang karyanya selalu dinanti para pencinta buku.
Sebagian besar karya- karya Habiburrahman yang berupa novel nangkring di
rak-rak buku best seller di semua toko buku di Tanah Air.
Di antara kar yanya yang paling f enomena l adalah Ayat- Ayat Cinta yang
diterbitkan tahun 2004 oleh Penerbit Basmala dan Republika. Novel ini
telah mengalami cetak ulang puluhan kali hingga menembus angka penjualan
tertinggi 400.000 eksemplar. Begitu tingginya animo pembaca, novel ini
bahkan tidak hanya dicetak ulang, tapi juga dibuat versi filmnya dan
ditonton oleh 3,5 juta orang.
Karya-karya Habib lainnya yang juga laris manis adalah Di Atas Sajadah
Cinta ( 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona
Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2
( 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta (2010), dan The Romance.
Kesuksesan novel Ayat-Ayat Cinta dan novel-novel lainnya tersebut
menempatkan pria jebolan Universitas Al- Azhar, Kairo, Mesir ini sebagai
penulis terkaya kedua di Indonesia dengan Rp 2,4 miliar.
3. Mira Widjaya
enulis lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti tahun 1979 ini
telah menghasilkan puluhan karya, utamanya roman. Tak kurang dari 20
karya Mira menyentuh penjualan terbaik atau best seller. Dari sekian
banyak karyanya, yang paling fenomenal adalah Cinta Sepanjang Amazon
(2009).
Novel ini merupakan karya Mira yang ke-75 dan telah dibuat versi layar
lebarnya. Cinta Sepanjang Amazon sukses mengantar wanita kelahiran
Jakarta ini menjadi penulis terkaya dengan total pendapatan tak kurang
dari Rp2 miliar.
4. Dewi Lestari
Penulis dengan nama lengkap Dewi Lestari Simangunsong yang akrab
dipanggil dengan sapaan Dee ini berhasil menempati posisi keempat
sebagai penulis terkaya lewat karya Supernova. Novel pertama Dee yang
sensasional Supernova Satu: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh
diterbitkan Februari 2001. Novel ini laku 12.000 eksemplar dalam tempo
35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar.
Sukses dengan novel pertamanya, Dee lalu meluncurkan novel kedua, yaitu
Supernova II: Akar, pada Oktober 2002. Akar sempat mengundang
kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak
dicantumkannya lambang Omkara/- Aum yang merupakan aksara suci Brahman
Tuhan yang Maha Esa dalam Hindu sebagai kover dalam bukunya. Akhirnya,
pada cetakan kedua, lambang tersebut tidak ditampilkan lagi.
Pada Januari 2005 Supernova episode Petir diterbitkan. Tiga tahun
setelah Petirdirilis, Dee meluncurkan novel terbarunya Rectoverso (2008)
yang merupakan paduan fiksi dan musik. Buku Rectoverso terdiri atas 11
fiksi dan 11 lagu yang saling berhubungan.
Dari Supernova ini, Dee menghasilkan lebih dari 1,5 miliar rupiah.
Semoga saja kesuksesan mereka meraup keuntungan secara material menjadi
pertanda yang baik bagi kebangkitan sastra di Indonesia.
No comments:
Post a Comment