Kementerian Pertahanan memesan 3 unit pesawat CN235 Patroli Maritim pada
PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Nilai kontrak yang ditandatangani pada
Desember 2009 itu mencapai US$ 80 juta atau sekitar Rp 800 miliar.
Pengiriman pesawat akan tuntas pada 2014.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT DI Budi Santoso dalam acara Serah Terima CN235 pada Kemenhan di Hanggar PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Rabu (2/10/2013).
"Nilai kontrak 3 unit pesawat itu US$ 80 juta. Satu pesawat kita serahkan hari ini, yang kedua di akhir tahun dan yang ketiga rencananya di triwulan pertama 2014," ujar Budi.
Tiga unit pesawat tersebut akan digunakan oleh TNI AL untuk pengawasan laut. CN235 ini, disebut Budi, sangat cocok untuk misi patroli maritim karena mampu mengawasi dan menjaga laut yang luas.
"Karena kemampuan tersebut, Korea dan Turki juga menggunakan CN235 untuk melindungi laut negara-negara tersebut. Selain itu ada beberapa negara yang juga berminat menggunakan CN235 Patmar PT DI seperti Brunei Darrusalam, Malaysia, Korea Selatan dan Pakistan," tuturnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tambahan unit pesawat ini akan menambah kekuatan TNI AL. "Pesawat ini adalah kebutuhan TNI AL sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk melakukan pengintaian udara taktis," tuturnya.
CN235 yang diserahkan hari ini disebutkan Purnomo akan ditempatkan di Lanud AL Juanda di Surabaya.
"Penempatan karena pertimbangan taktis dan strategis untuk menjaga kedaulatan wilayah dan pemetaan pertahanan laut. Semoga pesawat ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," harapnya.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT DI Budi Santoso dalam acara Serah Terima CN235 pada Kemenhan di Hanggar PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Rabu (2/10/2013).
"Nilai kontrak 3 unit pesawat itu US$ 80 juta. Satu pesawat kita serahkan hari ini, yang kedua di akhir tahun dan yang ketiga rencananya di triwulan pertama 2014," ujar Budi.
Tiga unit pesawat tersebut akan digunakan oleh TNI AL untuk pengawasan laut. CN235 ini, disebut Budi, sangat cocok untuk misi patroli maritim karena mampu mengawasi dan menjaga laut yang luas.
"Karena kemampuan tersebut, Korea dan Turki juga menggunakan CN235 untuk melindungi laut negara-negara tersebut. Selain itu ada beberapa negara yang juga berminat menggunakan CN235 Patmar PT DI seperti Brunei Darrusalam, Malaysia, Korea Selatan dan Pakistan," tuturnya.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tambahan unit pesawat ini akan menambah kekuatan TNI AL. "Pesawat ini adalah kebutuhan TNI AL sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk melakukan pengintaian udara taktis," tuturnya.
CN235 yang diserahkan hari ini disebutkan Purnomo akan ditempatkan di Lanud AL Juanda di Surabaya.
"Penempatan karena pertimbangan taktis dan strategis untuk menjaga kedaulatan wilayah dan pemetaan pertahanan laut. Semoga pesawat ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin," harapnya.
No comments:
Post a Comment