Kubangan Situ Gintung Mengandung Racun

http://image.tempointeraktif.com/?id=9123



TEMPO Interaktif, Tangerang: Kubangan Situ Gintung yang jebol Jumat pekan lalu diteliti mengandung racun. Menurut Dr. Erry Hayatullah al-Rasyid, Pengkaji Komunitas Rajut Ilmu Cendekia (RIC) di Karawaci, Tangerang, mengatakan warna kuning air dan pada bagian bawah yang bercampur tanah menjadi pekat hitam itu memuat kandungan racun.

“Itu merupakan kubangan racun seluruh Jakarta, apalagi daerah situ adalah
pemukiman padat penduduk,” kata Ery dalam sebuah kajian RIC di Karawaci. Menurut dia, air warna kuning dan di bawah yang berwarna hitam itu sangat lengket. “Coba ambil lumpur itu dan genggam, silakan bilas tangan Anda dengan sabun, lengketnya tidak langsung hilang,” kata Ery.


Ey tak menjelaskan jenis racum dalam kubangan situ. Ia masih mengkaji lebih jauh. Selain lumpur, kata dia lagi, di bawah terdapat celah gorong-gorong yang terbuka. Jebolnya tanggul itu sangat dahsyat, karena mempu membuat mobil tersangkut pohon. "Bisa dihitung berapa kecepatan air per kilometernya saat tanggul jebol."



Danau alam seperti Situ Gintung, menurut Ery, tidak hanya menampung air hujan, tapi juga sumber air. Karena sumber airnya sangat besar, maka dipilih oleh Belanda pada 1933 sebagai 'surga' Batavia masa itu.


Akibat tanggul jebol, hampir 100 orang ditemukan meninggal. Sisanya, lebih dari 100 orang masih dalam pencarian. Adapun warga yang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal mencapai 600 orang. Mereka menjadi korban saat tertidur ketika tanggul Situ Gintung di Cireunde, Ciputat, Tangerang, itu ebol pada subuh.

AYU CIPTA

No comments:

Post a Comment