10. Google Lively
Konsepnya sederhana dan menarik. Pengguna seakan hidup dalam dunia virtual dan berkomunikasi (chat) via avatar 3D. Sayangnya Google Lively hanya bernafas selama satu semester di tahun 2008.
9. Google Answer
Layanan
ini serupa dengan apa yang dimili Yahoo!, Yahoo! Answer. Namun jika
difikir secara logika, jika kita bertanya padanya (Google) di mesin pencarian
dan mendapatkan jawaban sangat cepat di hasil penelusuran, mengapa
harus perlu layanan Google Answer? Ini yang menjadikan gagal.
8. Google Print Ads dan Google Radio Ads
Keduanya
menyasar ke bisnis iklan namun dengan media yang berbeda konvensional
(cetak) dan radio. Sayangnya dua proyek iklan ini tak berkelanjutan.
Patut diingat jika dua iklan tersebut menyasar ke audiens offline. Google metrik sendiri menerjemahkan ke audiens online.
7. Dodgeball
Tahun 2005 Google lakukan dua akuisisi penting: Android dan Dodgeball. Yang pertama sukses besar. Yang kedua, justru sukses di tempat lain. Dodgeball didirikan Dennis Crowley pada Mei 2005 yang kemudian justru tak ada kepastian tatkala dipinang Google. Dua tahun berkecamuk dengan stres, Dennis Crowley hengkang dari Google dan mendirikan Foursquare yang sukses hingga sekarang.
6. Jaiku
Google mengakuisisi Jaiku sebuah situs microblogging pada
tahun 2007 lalu. Tahun 2009, Twitter menggelora dan jadi primadona di
seluruh dunia. Pada tahun yang sama, muncul keretakan di internal Google
yang berakibat penutupan Jaiku.
5. Google Notebook dan Shared Stuff
Dua layanan ini akhirnya digantikan atau dilebur dalam produk sukses Google lainnya seperti Google Docs dan Google Reader. Google Docs pun kini juga dilebur dalam Google Drive dengan plus penyipanan dokumen dan berkas di ‘awan’.
4. Google Buzz
3. SearchWiki, Knol, dan Sidewiki
2. Google Video
1. Google Wave
No comments:
Post a Comment