Setiap
orang terlahir dengan keunikan masing-masing. Begitu pula dengan
keunikan yang dimiliki Carson Huey-You, bocah laki-laki asal Texas,
Amerika Serikat. Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, ia sudah
memakan 'bangku' universitas.
Berdasarkan
laporan surat kabar kampus, TCU360 yang juga dimuat di Daily Mail,
Kamis (29/8/2013), Carson mendaftar jurusan fisika kuantum di Texas
Christian University (TCU) saat usianya 10 tahun. Ketika itu ia
mengalami kesulitan mendaftar secara online, karena belum paham
menggunakan internet.
Jadi, bocah kelahiran 2002 itu melewati jalur lain, yaitu mengikuti SAT sebagai standar penilaian untuk diterima di universitas. Hasilnya menakjubkan, Carson mendapat total nilai 1.770 dari 2.400. Itu artinya kemampuan Carson di atas rata-rata seorang siswa, yang umumnya hanya mencapai 1.500.
Bukan hanya itu, pihak kampus juga terpesona untuk meloloskan bocah berkulit hitam itu karena kemahirannya dalam berbicara bahasa Mandarin. Bahkan dalam sesi wawancara pihak kampus dibuat terlena, dengan permainan piano Carson yang sangat menakjubkan.
Kini. Carson tengah menghadapi semester pertamanya di TCU dengan mengambil 4 mata kuliah.
"Aku mengambil kalkulus, fisika, sejarah dan agama. Itulah empat kelas pertamaku," kata Carson pada CBS DFW yang juga dilansir Dailymail.
Meski baru menjalani minggu pertamanya di TCU, Carson merasa aktivitasnya menyenangkan.
"Luar biasa, menarik juga menyenangkan," ujar Carson pada TCU360.
Menurut TCU360, bila sesuai rencana, Carson akan lulus pada usia 16 tahun. Jika berhasil, maka Carson akan tercatat sebagai lulusan termuda dibandingkan lulusan termuda sebelumnya di TCU.
Masih berdasarkan laporan dari CBS DFW, Carson ternyata sudah pandai sejak kecil. Pada usia 1 tahun, Carson sudah bisa membaca. Menginjak 5 tahun, bocah laki-laki itu sudah bisa menyelesaikan persoalan aljabar dasar. Dan, Carson selalu terlihat senang dan rileks saat mengerjakan aljabar.
Seorang profesor dari asosiasi matematika, profesor Qao Zhang pun memberikan pujian pada Carson.
"Kurasa dia sangat berbakat dan serius dengan apa yang ditekuninya. Serius juga menikmatinya. Dan, bukankah itu yang diharapkan seorang profesor pada murid-muridnya?" kata profesor Qao Zhang pada CBS DFW.
Meski telah menjejakkan kakinya di dunia perkuliahan, ibu Carson, Claretta Huey-You tak melepaskan perhatiannya kepada anak laki-lakinya begitu saja. Claretta selalu menemani putranya saat berpindah dari ruang kelas satu ke lainnya sambil membawa buku panduan Carson.
"Aku belum bisa melepasnya untuk tinggal di asrama dan bergabung dalam fraternity atau kelompok persaudaraan," ujar Claretta.
Di tengah membimbing putranya memasuki dunia baru dalam hidupnya, Claretta pun ingin kembali menjadi mahasiswa. Seperti pemberitaan media kampus, mungkin Claretta termotivasi oleh putranya. Akhirnya, Claretta berencana untuk kembali melanjutkan pendidikannya di bidang keperawatan.
Kasus Serupa
Meski Carson mungkin akan lulus sebelum mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), tetapi ada yang lebih muda daripadanya.
Michael Kearney, seorang anak yang memerlukan perhatian khusus orangtua karena mengalami ADHD, mampu menyelesaikan bangku SMA pada usia 6 tahun tahun 1990.
Lalu, 4 tahun kemudian, ia berhasil menyelesaikan gelar sarjananya di bidang antropologi di University of South Alabama. Pada usia 14 tahun, Michael pun sudah menyabet gelar master dalam biokimia. Tepat pada usia 17 tahun, ia sudah bisa mengajar. (Tnt/Sss)
Jadi, bocah kelahiran 2002 itu melewati jalur lain, yaitu mengikuti SAT sebagai standar penilaian untuk diterima di universitas. Hasilnya menakjubkan, Carson mendapat total nilai 1.770 dari 2.400. Itu artinya kemampuan Carson di atas rata-rata seorang siswa, yang umumnya hanya mencapai 1.500.
Bukan hanya itu, pihak kampus juga terpesona untuk meloloskan bocah berkulit hitam itu karena kemahirannya dalam berbicara bahasa Mandarin. Bahkan dalam sesi wawancara pihak kampus dibuat terlena, dengan permainan piano Carson yang sangat menakjubkan.
Kini. Carson tengah menghadapi semester pertamanya di TCU dengan mengambil 4 mata kuliah.
"Aku mengambil kalkulus, fisika, sejarah dan agama. Itulah empat kelas pertamaku," kata Carson pada CBS DFW yang juga dilansir Dailymail.
Meski baru menjalani minggu pertamanya di TCU, Carson merasa aktivitasnya menyenangkan.
"Luar biasa, menarik juga menyenangkan," ujar Carson pada TCU360.
Menurut TCU360, bila sesuai rencana, Carson akan lulus pada usia 16 tahun. Jika berhasil, maka Carson akan tercatat sebagai lulusan termuda dibandingkan lulusan termuda sebelumnya di TCU.
Masih berdasarkan laporan dari CBS DFW, Carson ternyata sudah pandai sejak kecil. Pada usia 1 tahun, Carson sudah bisa membaca. Menginjak 5 tahun, bocah laki-laki itu sudah bisa menyelesaikan persoalan aljabar dasar. Dan, Carson selalu terlihat senang dan rileks saat mengerjakan aljabar.
Seorang profesor dari asosiasi matematika, profesor Qao Zhang pun memberikan pujian pada Carson.
"Kurasa dia sangat berbakat dan serius dengan apa yang ditekuninya. Serius juga menikmatinya. Dan, bukankah itu yang diharapkan seorang profesor pada murid-muridnya?" kata profesor Qao Zhang pada CBS DFW.
Meski telah menjejakkan kakinya di dunia perkuliahan, ibu Carson, Claretta Huey-You tak melepaskan perhatiannya kepada anak laki-lakinya begitu saja. Claretta selalu menemani putranya saat berpindah dari ruang kelas satu ke lainnya sambil membawa buku panduan Carson.
"Aku belum bisa melepasnya untuk tinggal di asrama dan bergabung dalam fraternity atau kelompok persaudaraan," ujar Claretta.
Di tengah membimbing putranya memasuki dunia baru dalam hidupnya, Claretta pun ingin kembali menjadi mahasiswa. Seperti pemberitaan media kampus, mungkin Claretta termotivasi oleh putranya. Akhirnya, Claretta berencana untuk kembali melanjutkan pendidikannya di bidang keperawatan.
Kasus Serupa
Meski Carson mungkin akan lulus sebelum mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), tetapi ada yang lebih muda daripadanya.
Michael Kearney, seorang anak yang memerlukan perhatian khusus orangtua karena mengalami ADHD, mampu menyelesaikan bangku SMA pada usia 6 tahun tahun 1990.
Lalu, 4 tahun kemudian, ia berhasil menyelesaikan gelar sarjananya di bidang antropologi di University of South Alabama. Pada usia 14 tahun, Michael pun sudah menyabet gelar master dalam biokimia. Tepat pada usia 17 tahun, ia sudah bisa mengajar. (Tnt/Sss)
No comments:
Post a Comment