Fenomena keracunan yang pernah tidak terjadi di dunia ini dapat secara sengaja dilakukan ataupun berupa kesalahan alami yang tragis berdampak pada kematian manusia. Kesalahan tersebut bisa terjadi akibat bahan baku yang mengandung bahan kimia berbahaya, dan secara tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia. Keracunan makanan bisa menimpa siapa saja bahkan dapat terjadi secara massal. Berikut 10 keracunan yang menggemparkan dunia:
1. Keracunan Terigu – Afghanistan (1974)
Pada 1974 hingga 1976 terjadi wabah
liver yang menyerang masyarakat di kawasan pinggiran Afghanistan. Dan
penyebab wabah tersebut diketahui akibat terigu yang mengandung racun,
dan dikonsumsi secara massal berupa roti. Naasnya terigu yang menjadi
bahan baku utama roti tersebut mengandung bibit charmac, akibatnya
sebanyak 1.600 dari 7.800 jiwa meninggal dunia dan sisanya harus
ditangani secara medis.
Pada 2008 kasus serupa pun kembali
terjadi di Afghanistan, memakan korban sebanyak 100 jiwa dan 10 lainnya
dinyatakan meninggal dunia. Charmac merupakan jenis biji-bjian yang
mengandung alkaloid pyrrolizidin. Zat tersebut berasal tumbuhan yang
keluar secara alami untuk melindungi dirinya.
2. Minyak Mustard yang Terkotaminasi – New India (1998)
Sementara fenomena keracunan yang
terjadi di India, tepatnya Kota New Delhi terjadi pada 1998. Ketika itu
masyarakat New Delhi secara tak sengaja mengonsumsi minyak mustard yang
mengandung racun berupa minyak Argemone mexicana (madat Mexico).
Akibatnya banyak masyarakat New Delhi yang mengalami diare,
mual-muntah, sakit kepala hingga gukoma (gangguan penglihatan). Sindrom
serupa pun pernah dialami oleh negara Madagaskar, Fiji, Afrika Selatan,
Mauritius dan Nepal. Selain Afrika Selatan, keracunan tersebut
diakibatkan oleh minyak mustard yang terkontaminasi Argemone mexicana.
Fenomena keracunan makanan yang terjadi
pada 1998 di New Delhi tersebut merenggut 60 korban jiwa dan 3.000
lainnya harus dirawat khusus di rumah sakit.
3. Alkohol Ilegal – India (2011)
Masih di India, keracunan makanan ini
terjadi pada 2011 di kawasan Bengali Barat. Keracunan yang diakibatkan
oleh alkohol ilegal beracun ini merenggut 143 korban jiwa, diduga
alkohol tersebut mengandung methanol, ammonium nitrat. Kedua zat kimia
tersebut merupakan racun yang berbahaya, bagi manusia kedua zat tersebut
bisa menyebabkan gangguan jantung dan pernafasan. Para korban diduga
mendapatkan alkohol tersebut dari pasar-pasar gelap di India yang banyak
menjualnya berupa minuma keras.
4. Susu Bubuk Morinaga Beracun – Jepang (1955)
Fenomena makanan yang terkontaminasi
oleh bahan berbahaya terjadi pula di Jepang pada 1950, ketika produk
susu bubu terkontaminasi racun arsenic. Susu tersebut merupakan produk
dari Perusahaan Morinaga Milk, dan secara tidak sengaja tercampur bahan
pengawet disodium fosfat yang biasa dimasukan ke dalam susu bubuk.
Akibatnya tidak sedikit masyarakat Jepang yang mengamalami diare dan
muntah-muntah setelah meminum susu Morinaga. Dikabarkan dari 13.400 yang
mengalami keracunan sebanyak 100 jiwa harus melayang.
Akibat peristiwa
susu beracun ini, Kepala Pabrik Morinaga diseret dan mendekam di dalam
penjara selama tiga tahun. Bahkan kasus tersebut merupakan salah satu
dari 10 kasus yang paling lama diusut dalam sejarah Jepang, yakni 18
tahun. Bahkan selama dilakukan penyelidikan berbagai peristiwa dan aksi
dilakukan oleh masyarakat yang dirugikan, terutama keluarga korban yang
menuntut adanya kompensasi.
5. Wabah Minamata – Jepang (1956)
Wabah Minamata merupakan penyakit yang
menyerang pada susunan sistem saraf, diakibatkan oleh logam merkuri yang
masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala minamata di antaranya adalah otot
dan panca indera yang melemah. Bahkan dalam beberapa kasus, gpenderita
minamata bisa mengalami gangguan kejiwaan, kelumpuhan, koma dan bahkan
kematian. Untuk kali pertama sindrom minamata ini terjadi pada 1956 di
kawasan Pesisir Minamata di Jepang. Dan Penyebab sindrom tersebut
diakibatkan oleh limbah merkuri yang dibuang ke laut oleh perusahaan
Chisso Corporation, yang dilakukan pada 1932 hingga 1968.
Merkuri tersebut meracuni sejumlah ikan
yang merupakan konsumsi utama masyarakat Minamata. Berdasarkan data yang
dikeluarkan pada 2001 lalu, sebanyak 2.265 menderita sindrom minamata,
da 1.784 diantanya meninggal dunia. untuk itu pemerintah Jepang mewakili
para korban, menuntut kompensasi sebesar 86 juta dolar AS kepada
perusahaan Chisso Corporation.
6. Skandal Susu Bubuk – China (2008)
Skandal keracunan makanan terjadi di
China pada 16 juli 2008, dan wilayah yang pertama kali terkena dampaknya
adalah Provinsi Gansu. Akibat susu bubuk yang mengandung racun sebanyak
16 bayi harus menderita batu ginjal, akibat kandungan melamin. Susuk
bubuk yang diproduksi oleh perusahaan Sanlu Grup ini pun mengakibatkan peristiwa
yang sama di tahun sebelumnya 2007, meskipun tindakan pemerintah China
pada saat itu hanya sampai pada pengujian dan pengawasan produksi saja.
Berdasarkan keterangan salah satu pejabat depertemen kesehatan China,
ketika itu pihak Sanlu Group melakukan penyuapan terhadap pemerintah
berwenang agar fenomena skandal melamin tidak menyebar.
Namun skandal susu beracun yang merebak
pada 2008, sudah tidak bisa ditutupi lagi terelebih jumlah korban
mencapai 300.000 bayi dengan 54.000 di antaranya harus dirawas secara
intensif di rumah sakit, enam bayi kemudian meninggal dunia setelah
mendapatkan perawatan. Bayi tersebut meninggal dunia akibat organ
ginjalnya yang mengalami kerusakan parah akibat kandungan melamin di
dalam susu bubuk tersebut. Bagi perusahaan Sanlu Group penambahan
melamin dimaksudkan agar susu tersebut terlihat banyak mengandung
protein. Setelah dimeja-hijaukan pada 2010 lalu, dua orang pejabat
pemerintah dipecat secara paksa, dan di pihak Sanlu Group dua orang
menjalani hukuman mati sementara dua orang lainnya dihukum 15 tahun
penjara.
7. Sindrom Keracunan Minyak – Spanyol (1981)
Pada 1981 sebuah wabah yang dikenal
dengan ‘Sindrom keracunan minyak’ merebak di Spanyol, wabah ini
diakibatkan oleh minyak goreng yang tercampur dengan bahan beracun.
Sindrom tersebut mengakibatkan sebanyak 600 orang meninggal dunia.
Saking memprihatinkannya, pemerintah Spanyol turun langsung dengan
menggratiskan semua minyak goreng yang sehat kepada rakyatnya.
Dikabarkan minyak goreng Colza yang
memakan korban jiwa tersebut, terkontaminasi racun sejak dari pabrik
asalnya di Perancis. Masyarakat tertarik untuk membeli minyak impor
tersebut karena harganya yang murah. Minyak colza dijual di kios-kios
dan pasar-pasar tradisional, sehingga banyak rakyat Spanyol yang
tertarik membelinya. Gejala keracunan tersebut mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh dan kelainan pada kulit.
8. Tepung Maizena Terkontaminasi Aflatoksin – Kenya (2004)
Musibah tragis terjadi di Kenya pada Mei
2004 lalu, yakni ketika banyak para warganya teracuni oleh tepung
maizena yang mengandung alfatoxin. Alfatoxin sendiri merupakan
karsinogen yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus, yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Akibat peristiwa
keracunan makanan ini sebanyak 317 orang mengalami kegagalan fungsi
hati dan 125 jiwa melayang. Kejadian serupa kemudian terulang di Kenya,
yakni pada 2010 tidak kurang dari 2.3 juta karung berisi jagung harus
dibuang percuma akibat penyimpanan yang tidak benar.
Racun A. flavus sendiri terbentuk
akibat tingginya tingkat kelembaban di gudang penyimpanan jagung,
sehingga jamur berbahaya tersebut tumbuh subur di atas permukaan jagung
yang akan diolah menjadi tepung. Padahal prosedur standar penyimpanan
mewajibkan kondisi gudang harus berada dalam keadaan kering dan hangat.
Namun untuk mengatasi fenomena tumbuhnya jamur tersebut, para ilmuwan
memiliki cara yang mudah, alami dan sederhana. Mereka menggunakan
bioteknologi, dalam hal ini mereka menyebarkan A. Flavus jinak ke gudang yang terinfeksi oleh A. Flavus yang masih liar. Akibatnya terjadi percampuran genetik diantara keduanya yang melemah jamur berbahaya.
9. Bencana Gandum Beracun – Irak (1971)
Pada 1971 telah terjadi fenomena
keracunan makanan di Kota 1001 Malam, Irak. Fenomena tersebut diawali
dengan terkontaminasinya beras oleh zat merkuri yang terdapat di dalam
fungisida (anti-jamur). Akibatnya sebanyak 650 orang dilaporkan
meninggal dunia, setelah mengonsumsi gandum impor dari Amerika Serikat
dan Mexico yang dimengandung fungisida. Padahal fungisida tersebut tidak
dimaksudkan untuk dimakan.
Tragisnya gandum impor ini dibagikan
kepada masyarakat kawasan pinggiran Irak. Masyarakat yang mengonsumsi
gandum tersebut pun mengalami kelainan fungsi tubuh seperti berkurangnya
kepekaan pada kulit, diskordinasi bagian tubuh, kehilangan pandangan
dan bahkan kerusakan pada otak. Uniknya, hingga tahun 2002 peristiwa ini
masih diteliti oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
10. Bir Mengandung Arsenik – Inggris (1900)
Di Inggris peristiwa keracunan makanan
massal terjadi pada 1900 dan dialami oleh masyarakat Kota Manchester
kemudian menyebar ke Liverpool dan kota lain yang masyarakatnya gemar
mengonsumsi bir. Saat itu para penggemar bir di Manchester tidak
menyadari bahwa minuman favorit mereka mengandung racun arsenik.
Akibatnya beberapa saat setelah meminum bir tersebut, mereka mengalami
sakit perut teramat sangat, kerusakan kulit dan gangguan motoris.
Setelah diselidiki bir tersebut ternyata dibuat dari gula yang
terkontaminasi arsenik dan asam sulfur. Berdasarkan laporan bir tersebut
memakan korban 6.000 orang dan 70 orang meninggal dunia. bahkan
sebanyak 100 peracik dihukum akibat skandal bir beracun tersebut.Sumber : Uniknya