5 Legenda Sepak Bola Yang Kostumnya Pensiun Di Klubnya

Dalam dunia sepakbola, sebuah klub yang mengabadikan nomor punggung pemainnya sangat lumrah terjadi.Kebanyakan dari pemain-pemain yang mendapatkan kehormatan tersebut adalah mereka yang sangat loyal kepada klubnya. Meskipun telah mencapai usia yang tidak muda lagi, mereka sangat loyal kepada klub.


Ketika Malaga memutuskan untuk tidak menggunakan lagi kostum nomor 22, setelah ditinggalkan oleh Isco, tentu saja banyak fans dan pengamat yang bertanya-tanya sejauh apa peran Isco, hingga nomor tersebut tidak digunakan untuk orang lain demi menghormati Isco.

Pertanyaan akan kejutan ini wajar karena Isco masih berusia 21 tahun. Dia meninggalkan Malaga setelah hanya bermain dua musim dengan total 69 pertandingan saja disana. Bila dibandingkan, bahkan seorang legenda seperti Alessandro Del Piero saja harus merelakan kostum nomor 10 di Juventus digunakan oleh Carloz Tevez di musim depan.

Berikut ini beberapa pemain yang nomor kostumnya tidak digunakan lagi atau resmi turut pensiun dengan diri mereka:

1. Paolo Maldini : Kostum nomor tiga di AC Milan
Paolo Maldini adalah seorang pesepak bola Italia. Sepanjang kariernya dia hanya bermain di klub AC Milan, di mana dia paling sering diposisikan sebagai bek kiri dan bek tengah. Ia bertinggi tubuh 188 cm. Maldini adalah salah satu legenda sepakbola Italia yang sangat disegani. Untuk dedikasi terhadap klubnya, seragam bernomor 3 akan turut dipensiunkan sampai putranya, Christian, masuk ke skuat utama AC Milan.

2. Franco Baresi : Kostum nomor enam di AC Milan
Franco Baresi adalah seorang pemain sepak bola asal Italia. Posisinya adalah pemain belakang (stoper). Ia menghabiskan sepanjang kariernya di AC Milan, dari tahun 1977 hingga 1997, dan merupakan salah seorang legenda Milan. Nomor punggungnya, 6, kini dipensiunkan oleh Milan, sehingga tak akan ada lagi pemain AC Milan yang mengenakan nomor tersebut.

3. Gianfranco Zola : Kostum nomor 25 di Chelsea
Legenda Chelsea, Gianfranco Zola memiiki nomor punggung (25) di Chesea. Nomor tersebut telah ‘dipensiunkan’, untuk menghormati pengaruh Zola selama dirinya memperkuat The Blues pada pertengahan tahun 90an. Selama tujuh musim masa baktinya bersama Chelsea, Zola berhasil mempersembahkan dua gelar Piala FA, yakni di musim 1997 dan 2000. Di level individu, dia berhasil meraih Chelsea Player of the Year tahun 1999 dan 2003. Prestasi membanggakannya itu membuatnya didaulat sebagai legenda.

4. Diego Maradona : Kostum nomor 10 di Napoli
Dari Barcelona, Maradona hijrah ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai puncak kariernya dalam sepakbola. Dimana, ia membawa tim tersebut menjadi juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian 1989/1990). Selain menjadi runner up Seri A pada tahun 1987/88 dan 1988/89. Ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (musim 88/89), Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Seri A dengan 15 gol.

5. Raul Gonzales : Kostum nomor tujuh di Schalke 04
Raul juga menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepakbola Spanyol dengan 323 gol dari 741 pertandingan. Semua gol tersebut adalah untuk Real Madrid, dan itu membuat ia menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang waktu. Ia selalu menggunakan kaus bernomor punggung 7 saat bermain untuk Spanyol, Real Madrid, dan Schalke 04. Maka dari itu, Schalke memberikan penghormatan khusus bagi Raul dengan tidak menggunakan lagi kostum nomor punggung 7 di Schalke. (*)

No comments:

Post a Comment