Mungkin banyak orang yang sudah mengenal atau paling tidak pernah
mengetahui informasi seputar orang-orang Atlantis atau juga Lemuria.
Peradaban mereka yang menurut para ahli sangat maju di segala bidang
tersebut diporakporandakan sekaligus musnah karena bencana alam.
Selain
peradaban Atlantis atau Lemuria, masih ada peradaban lain yang juga
pernah hidup di zaman dahulu. Uniknya, orang-orang yang hidup pada zaman
tersebut atau di peradaban itu hilang tanpa bekas.
Banyak ilmuwan,
peneliti dan arkeolog yang mencoba memecahkan misteri hilangnya mereka.
Namun, sampai saat ini belum ada bukti pasti yang dapat dijadikan
pijakan penelitian untuk mengetahui ke mana mereka pergi dan kenapa
mereka pergi.
1. Khmer Empire[/B]
Khmer
ini adalah salah satu kerajaan terkuat di Asia Tenggara. Wilayah
kekuasaan kerajaan ini meliputi Laos, Thailand, Vietnam, Burma sampai
Malaysia. Kerajaan Khmer memiliki ibu kota bernama Angkor. Ada 3 agama
mayoritas yang dianut orang-orang Khmer yaitu Hindu, Buddha Mahayana dan
Buddha Teravada. Angkor berasal dari bahasa Sanskerta nagara atau
negara. Arkeolog memperkirakan peradaban kerajaan Khmer dimulai sejak
tahun 802 sampai 1432 M. Menurut Wikipedia, periode Angkor mulai memudar
dimulai pada tahun 1431 ketika daerah tersebut ditaklukan oleh
Ayutthaya. Mayoritas penghuni daerah di bawah kekuasaan Khmer
meninggalkan kotanya. Para ahli menyebutkan bahwa kemungkinan mereka
pergi karena munculnya penguasa baru Ayutthaya, namun masih belum
terdapat bukti pasti ke mana dan kenapa mereka pergi.
2. Chavin
Peradaban
Chavin muncul sekitar 900 SM sampai 200 SM di sekitar pegunungan
Andrean, Peru. Orang-orang Chavin menempati sepanjang Mosna Valley yaitu
tempat bertemunya sungai Mosna dan Huachecsa. Tempat ini diperkirakan
memiliki ketinggian 3150 di atas permukaan laut. Salah satu arsitektur
termegah bangsa Chavin adalah kuil Chav*n de Hu¡ntar. Kuil ini di bawah
pengawasan UNESCO. Peradaban Chavin sangat maju, orang-orangnya sangat
pandai dalam hal seni ukir, irigasi, seni cetak, arsitektur dan
obat-obatan. Para ahli mengasumsikan bahwa peradaban Chavin adalah induk
dari semua peradaban di Kolombia. Orang-orang yang hidup di era Chavin
juga tiba-tiba menghilang tanpa sebab. Tidak ada informasi yang dapat
menjelaskan ke mana raibnya orang-orang tersebut.
3. Axum
Kerajaan
Axum atau Aksum juga dikenal dengan sebutan kerajaan Aksumite. Kerajaan
ini adalah salah satu tempat paling penting di eranya karena merupakan
basis perdagangan di timur laut Afrika. Menurut Wikipedia, Axum mulai
didirikan sejak 100M sampai 940 M. Tidak hanya penting untuk daerah
sekitar Afrika saja, Axum juga berperan penting terhadap alur
perdagangan bangsa Romawi serta India kuno. Dikarenakan menjadi basis
perdagangan yang penting, Aksum memiliki mata uang sendiri. Selain itu,
mereka juga memiliki bahasa serta tulisan sendiri. Namun, mereka
tiba-tiba raib. Banyak arkeolog mengasumsikan bahwa orang-orang Axum
pergi meninggalkan tempat mereka karena perubahan iklim yang ekstrim.
4. Nabataeans
Nabataeans
disebut juga dengan Nabath. Nabataeans adalah bangsa Arab kuno yang
mendiami daerah sekitar Yordania sampai utara Damaskus. Dengan ibu kota
bernama Petra, orang-orang Nabath terkenal sangat mahir dalam hal seni
ukir. Secara harfiah, kata Nabath memiliki arti orang pedalaman. Menurut
Wikipedia, suku Nabath adalah cikal bakal kaum Nabi Shaleh A.S yakni
Tsamud. Mereka adalah penyembah berhala dengan dewa dan dewi bernama
Nasib, Manat dan Hubal. Nabataeans berdiri sejak abad 9 SM hingga 40 SM.
Selain pandai mengukir, suku Nabath juga pandai dalam hal perdagangan.
Namun, tiba-tiba mereka menghilang tanpa sebab yang pasti. Hingga kini
para ilmuwan dan arkeolog masih meneliti ke mana dan kenapa mereka
meninggalkan kotanya.
5. Olmec
Sejarah
mencatat bahwa suku Olmec adalah peradaban pertama yang ada di Meksiko.
Mereka hidup di dataran rendah bersuhu tropis di sebelah utara-tengah
Meksiko. Budaya suku Olmec berkembang di daerah tersebut sekitar 2500
SM. Olmec terkenal dengan hasil ukir batunya yang selalu bertemakan
kepala. Selain tema kepala, suku Olmec juga pintar dalam hal pembuatan
karya seni lainnya. Tidak hanya itu saja, suku Olmec juga telah
menerapkan bahasa tulis mereka sendiri. Spekulasi yang beredar,
diperkirakan suku Olmec adalah cikal bakal lahirnya bangsa Maya. Tidak
ada referensi yang merujuk apa arti sebenarnya dari kata Olmec.
Dikarenakan keambiguan tersebut, orang-orang Mesoamerica menyebut mereka
dengan suku Tamoanchan atau tempat pertama kali Tuhan menciptakan
manusia. Suku Olmec juga tiba-tiba raib seperti ditelan bumi. Sampai
sekarang banyak teori yang lahir untuk menjelaskan hilangnya suku Olmec.
6. Saudeleur Dynasty
Kata
Saudeleur memiliki artian periode Raja Deleur, Deleur sendiri adalah
nama kuno dari pulau Pohnpei. Dinasti Saudeleur memiliki andil dalam
penyatuan orang-orang di pulau Pohnpei. Diperkirakan dinasti ini muncul
mulai tahun 1100 sampai 1628. Ibu kota dari Saudeleur bernama Nan Madol.
Banyak arkeolog yang tidak habis pikir bagaimana orang-orang di zaman
tersebut berhasil memindahkan serta menyusun batu-batuan yang memiliki
berat sekitar 50 ton. Dinasti Saudeleur berakhir ketika Isokelekel
berhasil mengalahkannya. Menurut mitos, pemimpin Saudeleur yaitu
Saudemwohl berjuang mati-matian bersama bala tentaranya untuk melawan
pasukan Isokelekel, namun mereka kalah dan sang pemimpin
mentransformasikan dirinya menjadi seekor ikan. Setelah kekalahan
tersebut, orang-orang yang hidup di bawah dinasti Seudeleur tiba-tiba
menghilang.
No comments:
Post a Comment