Kuliner di setiap negara memiliki keunikan masing-masing. Entah itu dari
jenis bahan utamanya, racikan bumbu yang digunakan atau cara
mengolahnya. Namun, banyak pula menu kuliner ekstrim yang terkadang
tidak lazim dikonsumsi kebanyakan orang namun memiliki daya tarik
tersendiri bagi para penikmat kuliner ekstrem.
Di Indonesia, menu kuliner ekstrem yang mulai banyak digemari antara lain sate biawak, sate kuda, dan masih banyak lagi. Nah, berikut ini adalah beberapa menu kuliner ekstrim di negara-negara lain yang digemari dan mulai menjadi daya tarik turis asing.
Escamoles
Escamoles
Hidangan ini terdiri dari larva semut jenis gen Liometopum yang diambil
dari akar tumbuhan agave (tequila) atau marguey (mezcal) yang tumbuh di
Meksiko. Dalam dunia kuliner Meksiko, escamoles disebut-sebut sebagai
caviar serangga.
Konsistensi larva semut ini mirip seperti keju dan memiliki rasabuttery dan
sedikit rasa menyerupai kacang. Untuk mendapatkannya, pemburu larva
semut ini harus menggali sedalam dua kaki di tanah dan mereka biasanya
menggunakan lemak babi yang dilumuri di seluruh tubuh mereka untuk
menghindari gigitan semut.
Bem Ju
Bem Ju
Bem ju yang dalam bahasa Inggris berarti 'wine ular' dibuat dengan cara
menaruh ular di dalam toples kaca berisi minuman beralkohol khas Korea
seperti Soju dan menyimpannya selama bertahun-tahun.
Snake wine ini
dipercaya oleh orang-orang Korea sejak zaman dahulu dapat meningkatkan
keperkasaan dan gairah seksual. Semakin beracun ular yang digunakan maka
semakin mahal harganya.
Sannakji
Sannakji
Hidangan yang disajikan mentah ini terdiri dari gurita kecil yang baru
saja dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. Hidangan ini begitu
terkenal di Korea karena saat dihidangkan, tentakel-tentakel gurita yang
dipotong-potong masih menggeliat di piring.
Hal itu dikarenakan gurita dipotong dalam keadaan masih hidup. Itulah
sebabnya gurita yang telah dipotong-potong harus dihidangkan segera agar
pelanggan dapat menyantap gurita dalam keadaan hidup.
Ikan Yin Yang
Ikan Yin Yang
Menu kuliner yang satu ini berasal dari Taiwan. Namun saat ini telah
dilarang dibuat dan dikonsumsi di sana setelah banyak mendapat kritik.
Tetapi, di China, hidangan yang dinamakan 'dead-and-alive-fish' atau ikan yin yang ini sangat digemari.
Hidangan ini terdiri dari seekor ikan yang sebagian tubuhnya dimasak deep-fried dan
disajikan dengan saus asam manis, sedangkan bagian lainnya dibiarkan
hidup-hidup. Saat disajikan di piring, ikan masih dalam keadaan hidup
dengan membuka tutup mulutnya serta menggerak-gerakkan kepalanya
walaupun bagian perut sampai ekornya telah digoreng hingga matang.
Casu Marzu
Casu Marzu
Hidangan ini merupakan keju dari susu domba yang difermentasi terlalu
lama, bahkan sudah mencapai tahap di mana keju tersebut menjadi busuk.
Hidangan ini adalah hidangan tradisional dari Sardinia, Italia yang
dipercaya dapat meningkatkan libido. Casu marzu dipenuhi larva yang
berasal dari lalat keju yang sengaja dibiarkan bertelur. Tekstur keju
ini sangat lembut, hasil dari reaksi kimia larva dengan keju.
Hal penting saat mengonsumsi keju ini harus di saat larva masih hidup.
Jika sudah mati, dipastikan keju ini menjadi berbahaya untuk dikonsumsi.
Bagi orang yang alergi dengan jenis makanan ini, disarankan tidak
mengonsumsinya karena dapat menyebabkan mual dan diare.
Beberapa orang membuang larva sebelum mengonsumi keju tersebut. Namun
tak sedikit juga yang menyantapnya langsung. Disarankan juga, memakai
pelindung mata saat mengonsumsi keju ini karena larva dapat melompat
cukup tinggi.