4 Praktek Pencucian Uang di Internet
Money Laundry atau pencucian uang sedang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Media massa seakan berlomba-lomba membahas kasus pencucian uang yang menjerat beberapa nama penting di jajaran pejabat negeri ini, sebut saja Mantan Bendaharawan Partai Demokrat M Nazarudin dan Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif Akil Mochtar misalnya.
Tapi tahukah Anda, bukan hanya pejabat saja yang dapat terlibat money laundry, para gamer yang gemar bermain online game World of Warcraft pun bisa saja tanpa sadar melakukan pencucian uang.
Tindak kriminalitas money laundry atau pencucian uang kini sudah dikategorikan sebagai cyber crime. Pasalnya kini oknum penjahat sudah semakin kreatif dan opurtunistik. Mereka kerap kali menggunakan internet untuk menyulap uang haram menjadi halal.
Jean-Loup Richet mengungkap dalam jurnal yang diterbitkan untuk United Nations Office on Drugs and Crime. Selama beberapa waktu, anggota research associate di ESSEC Business School di luar Kota Paris tersebut mensurvei taktik atau modus yang digunakan para kriminal ini.
Dikutip dari infospesial.net, richet menggunakan forum hacker online sebagai sumber penelitiannya. Dari lokasi langsung para hacker bertukar tips mencuci uang inilah, Richet mengungkapkan temuannya:
1. Teknik paling sering dipakai adalah Liberty Reserve, suatu layanan mata uang digital Costa Rica.
Jadi begini, mata uang Dollar ataupun Euro akan dikonversi ke mata uang digital dollar Liberty Reserve dollars atau Euro Liberty Reserve. Nantinya, uang dalam bentuk Liberty Reserve ini dapat dikirim secara anonim dan dapat ditukarkan ke mata uang tunai dengan membayar uang jasa.
Walau layanan Liberty Resever telah resmi ditutup pada Mei 2013 lalu, dan bahkan pendiri serta beberapa staff pun telah diamankan, ini tetap tak akan menghentikan praktik money laundry. Pasalnya, Liberty Revenge bukanlah satu-satunya penyedia layanan ini, masih ada WebMoney, Bitcoins, Paymer, dan PerfectMoney.
2. Online Game
Pada beberapa permainan online, pemain dapat mengkonversi uang “sungguhan” menjadi barang virtual atau bahkan uang virtual. Disebutkan oleh Richet, pada game seperti Second Life dan World of Warcraft pemain dapat menukar uang ke barang dan uang virtual dan nantinya dapat kembali dikonversikan ke uang sungguhan.
3. Scam Money Mule
Pernahkan menerima email mengenai pejabat dari Nigeria misalnya yang meminta data pribadi bank Anda? Biasanya memang ini adalah modus penipuan, tapi dibeberapa kasus lain, sang pejabat benar-benar mentransfer sejumlah uang tersebut dan meminta kita mengirim balik. Tentu dengan imbalan. Tapi, sadarkah Anda bahwa Anda telah terlibat pencucian uang?
4. Pinjam rekening
Hati-hati bila menerima tawaran pekerjaan dengan bayaran tinggi, dan tugasnya terhitung enteng. Anda hanya perlu menyediakan rekening saja sebagai tempat menerima uang sebelum kembali mengirim ke rekening lain.
Di Indonesia sendiri, pelaku pencucian uang terjerat kasus hukum karena melanggar Undang-undang No 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.