Sering kasihan rasanya melihat lobster yang direbus di air mendidih
dalam keadaan hidup. Tetapi, ternyata justru cara itulah yang benar.
Kabarnya, apabila lobster dimasak dalam keadaan mati, ia dapat
menyebabkan seseorang keracunan.
Tak habis kengerian kami mendengar si lobster dimasak hidup-hidup, malah
ada yang bilang bahwa banyak hewan yang disajikan dan dimakan
hidup-hidup.
Aih, tak terbayang bagaimana rasanya. Tetapi, kabarnya para pecinta
kuliner ekstrim menggemari beberapa hewan yang biasa dimakan mentah
seperti berikut ini.
Gurita.
Menu gurita yang satu ini disebut Sannakji. Disajikan di Korea dan
dianggap menu yang cukup beken di sana. Sannakji ini biasanya dimakan
dengan bumbu minyak wijen dan wijen. Tentakel gurita ini biasa dipotong
dari gurita hidup dan masih bergerak saat disumpit dan dicelupkan pada
minyak wijen.
Masuk ke dalam mulut, tentakelnya terkadang memberikan perlawanan lho.
Jadi hati-hati saat memakannya dan segera kunyah agar tidak sampai
berhenti di tenggorokan saja.
Bulu Babi.
Bila Anda pergi ke pantai terutama di sore hari, di sana sering
ditemukan bulu babi yang terdampar. Nah, bulu babi ini juga menjadi menu
santapan yang disajikan mentah lho.
Menu yang populer di Italia ini disebut Ricci di Mare. Jadi, bulu babi
disajikan di atas piring dengan alat pembuka (semacam gunting), kemudian
dimakan dengan bantuan sendok. Namun, ada pula yang lebih puas
menikmatinya dengan cara memakan langsung dari tempurung si bulu babi.
Tapi, hati-hati lho karena jarum-jarum di kulitnya bisa menyengat
Udang Mabuk.
Udang mabuk yang satu ini berasal dari China, biasa disajikan dalam keadaan masih hidup atau setengah sadar.
Pertama-tama, udang diletakkan di dalam mangkuk dan direndam dalam
kandungan alkohol 40-60%. Ketika udang sudah mabuk dan terlihat bergerak
sangat aktif, inilah waktu yang tepat mengonsumsinya.
Biasanya, orang lebih senang makan udang berukuran besar ketimbang yang
kecil. Udang berukuran besar tidak terlalu aktif saat sedang mabuk, dan
hanya mencoba kabur dengan melompat dari mangkuk.
Shasimi Katak.
Katak adalah hewan yang biasa disajikan dengan bumbu taoco, atau
digoreng. Tetapi, itu sih di Indonesia atau di China sana. Berbeda lagi
dengan di Jepang, katak bisa disajikan mentah sebagai menu sashimi.
Katak dipotong menjadi beberapa bagian, disajikan lengkap bersama kulit
yang telah dilepaskan dari dagingnya. Katak ini kemudian direndam dengan
es batu dan dilumuri jeruk lemon agar tidak terlalu amis.
Untungnya saja katak tidak pernah disajikan benar-benar dalam keadaan
hidup. Kita hanya akan melihat semua bagian-bagian tubuhnya di piring.
Walaupun begitu, masih tega memakannya?
Salad Noma
Namanya memang lucu dan menggemaskan, Noma. Nama tersebut sebenarnya
berasal dari Kopenhagen yang merujuk pada sebuah restauran yang terkenal
di seluruh penjuru dunia. Bahkan, ia mendudukui ranking dalam best
restaurant in the world.
Inovasi makanan di resto ini selalu menggemparkan. Termasuk, salah satu
saladnya, salad semut. Salad ini sepintas tampak seperti salad pada
umumnya. Tetapi ternyata di dalamnya turut disajikan juga semut hitam
yang telah disimpan di lemari pendingin, sehingga jalannya perlahan.
Semut-semut itu biasanya bergerak di atas daun selada dan mengerumuni tetesan cream.
Kami tak berani membayangkan rasanya. Tetapi yang jelas, saat masuk ke
dalam menu resto Noma, harganya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan
rupiah.
Tiram
Osyter atau tiram, menu ini juga biasa disajikan mentah dengan tetesan
jeruk lemon dan disajikan di atas piring lengkap dengan esnya. Es batu
digunakan untuk membuat tiram tetap segar. Kabarnya sih, apabila
disajikan segar maka aroma amisnya akan sedikit berkurang.
Dan ketika dimakan, rasa gurih serta kesegaran laut segera mewarnai lidah Anda.
Ada-ada saja yah ulah para pecinta kuliner ekstrim ini. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda juga mau mencoba menu-menu tadi?