Mengkreasikan serangga sebagai hidangan lezat ternyata ada rumusannya. Para ahli kuliner menamakannya dengan entomophagy. Meski masih dianggap sebagai makanan tabu, nyatanya serangga memang dapat diolah sebagai makanan nikmat dan menantang.
Mengonsumsi serangga bahkan menjadi budaya di beberapa negara seperti
Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Belum lagi di
Afrika, negara-negara Timur Tengah, Australian, dan Selandia Baru.
Hewan-hewan golongan serangga dan invertebrata ini sudah digemari para
leluhur beberapa ribu tahun lalu.
Entomophagy adalah
praktek menjadikan serangga sebagai bahan makanan. Tradisi ini sudah
berlangsung sejak puluhan ribu tahun yang lalu di berbagai belahan
dunia, di antaranya di Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Afrika, Asia, Timur Tengah, Australia dan Selandia Baru.
Dilansir Amusingplanet,
hidangan ekstrem ini kemudian berkembang di Asia seperti Thailand,
Kamboja, China. Dan yang paling umum dihidangkan adalah jenis jangkrik,
belalang, semut, berbagai belatung, kumbang, larva, berbagai spesies
ulat dan kalajengking.
"Kami makan segala sesuatu yang terbang kecuali pesawat, segala sesuatu
yang memiliki kaki empat kecuali meja dan kursi," kata seorang pemakan
serangga asal China berkelakar. (umi).