Lemak
sering kali dituding sebagai "biang keladi" obesitas serta berbagai
jenis penyakit berbahaya lainnya. Akibatnya, kian hari kian banyak saja
perempuan yang menyingkirkan lemak dari menu sehari-hari. Padahal,
beberapa di antara pernyataan buruk tentang lemak itu hanyalah mitos
yang menyesatkan.
Shared By Nambenk Media via http://nambenk-nambenk.blogspot.com/
Mitos 1: Jangan Minum Susu kalau Mau Kurus
Tubuh kita membutuhkan protein, vitamin (A dan D), mineral, dan suplai
energi yang terkandung di dalam susu. Susu juga amat baik karena
kandungan kalsium yang tinggi (116-290 mg kalsium per 100 gram susu).
Kekurangan kalsium akan membuat Anda rentan terserang osteoporosis dan
kekurangan produksi hormon yang bisa membantu mengurai lemak di dalam
tubuh.
Tip: Minumlah susu 1-2 kali sehari. Perempuan berusia di bawah 30 tahun
masih boleh mengonsumsi susu full cream. Susu low fat ataupun nonfat
adalah pilihan terbaik bagi yang usianya di atas 30 tahun.
Mitos 2: Avokad adalah Jenis "Buah Terlarang"
Lemak di dalam avokad adalah asam lemak omega-9, jenis lemak baik yang
justru mampu menekan kadar kolesterol jahal (LDL). Avokad juga kaya
serat sehingga bisa menyerap kelebihan LDL dan membuangnya bersama
sisa-sisa pembakaran. Avokad pun kaya kalium yang berkhasiat
menstabilkan debar jantung dan tekanan darah serta memelihara kesehatan
sistem saraf. Juga kaya vitamin E dan B yang penting untuk menjaga
kesehatan kulit, mencegah penuaan dini, dan memperkuat imunitas tubuh.
Tip: Santap avokad tanpa tambahan dressing, seperti susu, cokelat,
ataupun gula. Avokad juga lezat dinikmati sebagai pengganti mentega atau
butter untuk melapisi roti.
Mitos 3: Mentega Lebih Baik daripada Minyak Goreng
Mentega terbuat dari krim susu sehingga kandungan kolesterol di dalamnya
justru lebih tinggi dibandingkan minyak goreng. Terlebih, minyak goreng
yang terbuat dari bahan nabati, seperti minyak zaitun, minyak kanola,
atau minyak wijen. Meski minyak goreng nabati mengandung lebih banyak
lemak dibandingkan mentega, sebagian besar kandungan lemak yang terdapat
di dalamnya tergolong lemak "baik" yang mudah diuraikan tubuh.
Tip: Hindari memproses makanan dengan cara digoreng dan pilihlah makanan
yang direbus, dikukus, atau ditumis. Jika terpaksa mesti menggoreng,
pilihlah jenis minyak nabati.
Mitos 4: Banyak-banyak Makan Telur Itu Aman
Memang banyak olahragawan yang makan telur banyak-banyak demi
mendapatkan tubuh berotot. Tapi, mereka punya panduan diet yang
membatasi jumlah konsumsi telur dan mengimbanginya dengan asupan nutrisi
lain. Telur memang mengandung banyak zat gizi, seperti vitamin
B-kompleks, asam amino esensial, seperti mineral (besi, fosfor, dan
kalsium). Namun, selain kaya gizi, kandungan kolesterol di dalam kuning
telur amat tinggi sehingga konsumsinya harus dibatasi.
Tip: Batasi makan telur menjadi 2 butir per minggu. Bersama telur,
konsumsilah sayur-sayuran yang kaya vitamin A, D, E, dan K, seperti
wortel dan tauge, untuk membantu melarutkan lemak.
Mitos 5: Pantang Makan Daging Bikin Tubuh Langsing
Daging adalah bahan pangan yang kaya protein serta asam amino esensial
yang penting bagi tubuh. Di dalam daging ikan terkandung asam lemak
omega-3 yang berguna mencegah penyakit jantung serta omega-6 yang mampu
meningkatkan pembakaran energi dalam tubuh, mengatasi retensi (penarikan
air dalam tubuh) dan penyakit jantung koroner.
Tip: Perbanyak konsumsi ikan dibandingkan daging sapi dan ayam. Buang
kulit dan bagian yang berlemak. Jika ingin menyantap steak, hindari
steak prime rib atau T-bone yang banyak lemak.
Mitos 6: Doyan Es Krim Bikin Badan Melar
Es krim yang berbahan dasar susu memang mengandung lemak dan kolesterol
dalam jumlah bervariasi. Tetapi, jangan lupa, di dalam setiap jenis
makanan terdapat zat gizi yang baik dan buruk bagi tubuh. Selain lemak
dan kolesterol, es krim juga mengandung banyak sekali mineral (kalsium,
magnesium, natrium, kalium, besi, seng, dan iodium), protein, serta
vitamin A, B, D, dan E. Kalsium malah mampu meningkatkan produksi hormon
yang bertugas menguraikan lemak dalam tubuh.
Tip: Pilih es krim rendah lemak, sorbet, ataupun gelato. Lebih baik
lagi, nikmatilah es krim dengan dicampur beraneka macam potongan buah.
Mitos 7: Kacang-kacangan adalah Camilan yang Menggemukkan
Penelitian di Purdue University menyatakan, menyantap kacang-kacangan
bisa mendatangkan rasa kenyang lebih lama dibandingkan camilan diet,
seperti biskuit beras dalam jumlah sama. Lemak dalam kacang adalah
omega-9, lemak "baik" yang mampu menurunkan level LDL. Kacang almon,
hazelnut, dan walnut mengandung asam amino arginine yang mampu
memperlebar pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah.
Tip: Menurut penelitian, mengemil kacang 5 kali seminggu masing-masing 1
bungkus kecil dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 25-39
persen. Tapi, konsumsi kacang yang dipanggang, jangan yang digoreng.