5 Fakta Tubuh Kucing


Keingintahuan tentang kucing memang selalu menjadi topik yang menarik bagi pecintanya. Misalnya kenapa mata kucing bisa menyala di malam hari, atau getaran misterius saat mendengkur lembut.

Potongan-potongan anatomi tubuh kucing yang ajaib ternyata bukan tanpa asalan. Sebab semuanya ada demi kelangsungan hidup kucing. Simak berbagai rahasia tubuh kucing berikut ini.

1. Mata kucing

 

Saat gelap, mata kucing menyala hijau, biru, emas, atau kuning. Hal itu dikarenakan kucing punya pupil yang lebih besar daripada manusia. Sehingga dalam gelap, cahaya dipantulkan sekaligus diserap oleh mata kucing dan membuat mata mereka terlihat menyala.


Karena kucing termasuk binatang malam, mata yang menyala jelas membantu mereka mencari mangsa di malam hari. Meskipun kucing rumahan tidak perlu mencari mangsa, anatomi matanya tentu akan tetap menyala karena memang mereka diciptakan seperti itu.


2. Lidah kucing

 

Jika Anda pernah merasakan kucing menjilat bagian tubuh Anda, harusnya Anda sadar bahwa lidah mereka sangat kasar. Bahkan lidah kucing hutan lebih kasar teksturnya daripada kucing rumahan.


Ternyata fungsi lidah kasar mirip seperti sisir ketika kucing menjilati tubuhnya. Di alam liar, lidah kasar membantu kucing merobek daging mangsa.


Sementara saat menjilati tubuhnya, kucing menyapu bulu, kutu, dan kotoran lain sampai ke lambung untuk dilarutkan. Beberapa kucing yang rambutnya panjang bahkan bisa muntah bulu (hairballs) karena terlalu banyak menelan bulunya.


3. Ekor kucing

 

Sepuluh persen tubuh kucing ada di bagian ekornya. Fungsi ekor itu adalah sebagai alat penyeimbang saat berjalan, menyusuri lorong sempit, atau bergulingan. Dari ekor, manusia juga bisa membaca perilaku kucingnya.


Saat kucing santai, ekornya bergerak perlahan dari satu sisi ke sisi yang lain. Jika ekor meninggi dan lurus, kucing sedang bahagia. Tetapi saat ekor bergerak cepat dan telinga diratakan, berarti kucing sedang marah dan perlu sendirian.


4. Dengkuran kucing

 

Dengkuran kucing berasal dari suara gemuruh saat kucing menghirup dan mengembuskan napasnya. Banyak teori tentang dengkuran kucing, misalnya menganggap dengkuran sebagai tanda senang sampai sakit.


Anak kucing mulai mendengkur ketika mereka berusia dua hari. Ini adalah salah satu cara menunjukkan pada induk mereka bahwa mereka baik-baik saja. Ini sama dengan ketika kita bermain dan memanjakan mereka, kemudian mereka mendengkur.


Namun, ketika dewasa, dengkuran kucing bisa berarti banyak. Kucing yang merasa ketakutan juga bisa mengeluarkan suara dengkuran. Kucing betina akan mendengkur ketika mereka melahirkan. Kucing juga mengeluarkan suara dengkuran ketika sakit atau akan mati. Dengkuran menjadi sebuah cara bagi kucing untuk menenangkan diri mereka sendiri.


5. Kumis kucing

 

Kumis bagi kucing adalah radar. Sama seperti ekornya, kumis lebih bersifat sebagai navigator dan penanda apakah kucing bisa melewati sebuah lorong sempit atau tidak. Kumis juga membantu kucing mengenali suhu udara di sekitarnya.


Kumis kucing terkadang bisa menunjukkan suasana hati. Misalnya, kumis yang kaku berarti kucing sedang agresif. Sementara saat puas, kumis terlihat sempurna dan ujungnya sedikit tertarik ke bawah.


Jangan menarik kumis kucing. Mereka pasti marah karena rasanya sakit. Selain itu, jika kumis kucing rontok, kemampuan mereka dalam hal navigasi dan menyadari suhu lingkungan pun akan terganggu.

No comments:

Post a Comment