Saat Mahkamah Agung Amerika Serikat bersiap untuk mendengarkan argumen dalam dua
kasus pernikahan gay, mudah untuk melupakan betapa opini sudah banyak berubah
dalam isu ini.
Tapi keputusan tersebut hanyalah tonggak sejarah terbaru
selama berabad-abad dalam perubahan pandangan tentang homoseksualitas. Pada
suatu masa, seks di antara pasangan sesama jenis pernah dianggap sebagai
kejahatan dan dapat dijatuhi hukuman mati, mereka kini memiliki hak untuk
menikah di sembilan negara bagian di Amerika Serikat.
Mulai dari
Kerusuhan Stonewall hingga perdebatan pernikahan gay di California, berikut
adalah 10 tonggak dalam sejarah hak-hak kaum gay.
1. Zaman
kuno
Orang Yunani kuno mengakui cinta sesama jenis, setidaknya untuk
laki-laki. Plato, Herodotus dan filsuf lainnya menjelaskan tentang hubungan
asmara antara laki-laki dewasa dan remaja, dan bahkan Zeus, pimpinan pantheon
Yunani, begitu terpukau dengan ketampanan Ganymede sehingga mengubah diri
menjadi elang dan membawa Ganymede ke tempat tidurnya di surga. Beberapa ahli
bahkan mengatakan bahwa penakluk dunia, Iskandar Agung, memiliki hubungan lebih
dari sekadar teman dengan pengawalnya, Hephaestion.
2.Abad
pertengahan
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, hubungan sesama
jenis menjadi hal yang tabu. Filsuf Katolik Thomas Aquinas berpendapat bahwa
seks antara dua pria adalah hal yang melanggar hukum alam, dan dengan demikian
akan membuat mereka mendapat tempat khusus dalam tingkatan dosa. Aquinas juga
secara resmi menganggap seks di antara dua orang perempuan sebagai dosa. Pada
abad ke-12, seks di kalangan gay dianggap sodomi dan dapat dihukum
mati.
3. Moral ala Victoria
Di era Victoria Inggris,
menjadi gay bisa membuat Anda dipenjara. Meskipun Oscar Wilde telah menikah dan
memiliki dua anak, ia juga terlibat dalam hubungan cinta dengan Lord Alfred
Douglas. Ketika ayah Douglas, Marquess of Queensbury, mencoba untuk mengakhiri
hubungan itu dan menuduh Wilde telah “melakukan sodomi” pada 1895, Wilde
menggugat Marquess atas pencemaran nama baik. Dalam sidang berikutnya, rincian
hubungan Wilde terungkap, dan penulis itu kemudian dipenjara. Ia jatuh miskin
setelah dua tahun kerja paksa di penjara dan kondisi kesehatannya memburuk,
hingga akhirnya meninggal pada 1900.
4. Kerusuhan
Stonewall
Pada 1969, kaum gay dan lesbian masih sangat tertutup.
Mencoba untuk menemukan pasangan adalah hal yang berisiko tinggi karena polisi
secara rutin menggerebek bar kaum gay dan terus mengawasinya. Tapi ketika polisi
menggerebek sebuah bar terkenal yang berada di Greenwich Village di New York
City bernama Stonewall Inn dan menangkap 13 orang, komunitas gay merasa berang
atas penangkapan itu. Akibatnya protes dan kerusuhan berlangsung selama enam
hari, saat polisi menyemprotkan selang pemadam kebakaran ke arah para perusuh,
mereka pun berteriak “Gay power!" Banyak sejarawan melihat kerusuhan Stonewall
sebagai peristiwa penting awal dari gerakan perjuangan hak kaum
gay.
5. Don’t Ask, Don’t Tell
Kebijakan yang
diluncurkan pada 1993 itu terasa sebagai sebuah kemajuan, tapi dengan cepat
menjadi salah satu hukum yang paling kontroversial. Presiden Bill Clinton
mengesahkan UU yang sekarang dikenal sebagai ‘Don’t Ask, Don’t Tell’. Hukum
tersebut memungkinkan para anggota militer gay untuk tetap berada dalam
satuannya, selama mereka menyembunyikan orientasi seksual mereka. Meski hukum
itu kini dinilai aneh, tapi dianggap sebagai kemajuan dalam kebijakan militer.
Sejak Perang Dunia II, militer AS telah mengembangkan prosedur yang teliti untuk
secara aktif mencari prajurit gay dan mengeluarkannya dari unit mereka. Beberapa
indikasi yang dicari antara lain pakaian yang feminin atau bentuk tubuh dan
mencari tanda-tanda aneh dari area dubur prajurit.
6. Defense of
Marriage Act
Pada 1996, Presiden Clinton juga menandatangani Defense
of Marriage Act, yang mendefinisikan pernikahan antara seorang pria dan seorang
wanita. Sebagai akibat dari kebijakan itu, pasangan sesama jenis yang menikah di
bawah hukum negara bagian atau hukum negara lain tidak memenuhi syarat untuk
mendapatkan tunjangan bagi pasangan yang menikah. Itu berarti pasangan sesama
jenis tidak memenuhi syarat untuk menerima jaminan sosial atau pembayaran
asuransi ketika pasangannya meninggal, tidak bisa mensponsori istri atau suami
yang berada di luar negeri untuk mendapat kartu hijau, dan tidak dapat
mengajukan pengembalian pajak bersama.
Dalam salah satu kasus yang akan
disidangkan Mahkamah Agung pada pekan depan, hakim harus memutuskan apakah
menolak tunjangan semacam itu terhadap pasangan sesama jenis melanggar klausul
kesetaraan perlindungan dalam konstitusi.
7. Pernikahan di negara
bagian
Mahkamah Agung di Massachusetts melegalkan pernikahan gay
pada 2004. Pada dekade berikutnya, pernikahan gay disahkan di Connecticut, Iowa,
Maine, New Hampshire, New York, Vermont, Washington dan Washington DC. Pada
2008, Mahkamah Agung California membatalkan larangan negara terhadap pernikahan
gay, dan memutuskan bahwa hal itu melanggar klausul kesetaraan perlindungan.
Selama empat bulan, pernikahan gay dianggap sah dan ribuan pasangan menikah.
Pernikahan gay kemudian kembali dilarang ketika pemilih meloloskan Proposition
8, yang mengubah konstitusi California untuk membatasi perkawinan hanya dapat
dilakukan oleh pasangan lawan jenis.
Mahkamah Agung juga akan mendengar
argumen pekan ini apakah Proposition 8 dianggap inkonstitusional. Pengadilan
rendah memutuskan bahwa hukum itu melanggar klausul kesetaraan perlindungan
dalam konstitusi AS.
8. Perlindungan privasi
Pada
2003, Mahkamah Agung membatalkan hukum antisodomi Texas yang menganggap dua
orang yang berjenis kelamin sama yang terlibat dalam "hubungan seksual yang
menyimpang" melanggar hukum. Kontroversi dimulai ketika, pada 1998, polisi
menanggapi laporan telepon dari rumah seorang warga di Houston bernama John
Lawrence, yang mengklaim bahwa mereka melihat dua orang laki-laki melakukan
hubungan seks anal atau oral. Mereka akhirnya menuntut Lawrence dan pasangannya,
Tyron Garner, di bawah hukum Texas.
Dalam sebuah keputusan penting,
pengadilan memutuskan bahwa negara bagian tidak dapat mengkriminalisasi hubungan
seksual pribadi antara orang dewasa. Akibatnya, 13 undang-undang sodomi di
negara bagian lainnya juga dihapus.
9. Do Tell
Di
bawah pemerintahan Presiden Barack Obama, aturan Don't Ask, Don't Tell dicabut
oleh Kongres pada 2010. Pada saat itu, beberapa orang di militer melihat masalah
besarnya adalah: survei Pentagon menemukan bahwa 70 persen responden tidak
merasa keberatan dengan pencabutan kebijakan itu, yang akan menunjukkan bahwa
keberatan terhadap para anggota militer yang mengaku gay akan memudar.
Pencabutan secara resmi mulai berlaku pada 2011.
10.
Mempertimbangkan kembali DOMA
Pada 2011, Jaksa Agung Eric Holder,
berpendapat bahwa Defense of Marriage Act sebagai hal yang inkonstitusional dan
menginstruksikan Departemen Kehakiman untuk berhenti membela UU tersebut di
pengadilan. Sejak itu, pengadilan banding telah sepakat untuk membawa kasus
tersebut ke Mahkamah Agung. Dan beberapa pekan lalu, mantan Presiden Clinton
secara terang-terangan menyatakan bahwa ia tidak yakin bahwa hukum yang ia
tandatangani tersebut bersifat konstitusional.
No comments:
Post a Comment