5 Miliuner Teknologi Paling Murah Hati Di Tahun 2013

Sebutan miliuner teknologi layak disandang oleh mereka yang mampu mengantongi uang jutaan dolar dari perusahaan teknologi yang didirikannya. Dengan kekayaan yang dimiliki, tentu saja mudah bagi mereka untuk membeli apapun yang diinginkan. Mobil mewah, rumah besar hingga kapal pesiar.

Tapi ternyata, ada beberapa dari pengusaha teknologi tersebut yang tak gemar menghamburkan uangnya begitu saja dan lebih memilih untuk menyisihkan penghasilannya untuk kepentingan amal.

Sudah kaya, dermawan pula. Maka sudah sepantasnya kita menjulukinya sebagai miliuner teknologi yang murah hati.

Siapa sajakah mereka? Simak hasil rangkumannya berikut seperti detikINET kutip dari Business Insider, Selasa (9/4/2013).







1. Larry Ellison (CEO Oracle)



Ditahbiskan sebagai salah satu CEO dengan gaji tertinggi, membuat pendiri Oracle ini memiliki segalanya. Bahkan, Larry Ellison sempat dijuluki Tony Stark (Iron Man) di dunia nyata. Tentu karena sikap flamboyannya.

Dengan uang yang dimilikinya, ia membeli sejumlah barang mewah, termasuk membeli salah satu pulau di Hawaii untuk penginapan pribadinya.

Terlepas dari sikapnya itu, Larry adalah seorang dermawan yang berhati besar, khususnya di bidang kesehatan. Ia pun mendirikan yayasan bernama Ellison Medical Foundation. Ia mendonasikan sekitar USD 46,5 juta untuk badan amalnya ini.

Di umurnya yang sudah 69 tahun, Larry masih terlihat muda. Namun tetap tak menyurutkan semangatnya untuk coba menyembuhkan penyakit seperti Alzheimer dan Arthritis.


2. Steve Jobs (Pendiri Apple)



Mendiang Steve Jobs memang jarang terekspos soal kegiatan amalnya selama masih hidup. Namun kenyataannya, Jobs bersama sang istri, Laurenen Powell Jobs, banyak melakukan aktivitas kemanusiaan.

Selama beberapa dekade, Powell dikenal menjadi advokat untuk reformasi imigrasi dan pendidikan. Selain itu, mereka juga aktif di College Track, sebuah organisasi nirlaba yang mereka didirikan pada tahun 1997.

Organisasi Ini membantu anak-anak yang hidup dalam kemiskinan untuk menyelesaikan sekolah dan masuk ke perguruan tinggi. Belum diketahui berapa dana besar yang digelontorkan untuk aksi kemanusiaan Jobs bersama istrinya.

3. Sergey Brin (Pendiri Google)

Sergey Brin bersama Anne Wojcicki, sang istri, mungkin paling dikenal untuk aktivitas sosialnya dalam usaha menyembuhkan penyakit Parkinson. Mereka sudah menyumbangkan sekitar USD 95 juta untuk meneliti penyakit ini.

Pendiri Google ini terus mendonasikan uangnya untuk kesembuhan Parkinson saat mengetahui ibunya termasuk yang menderita penyakit tersebut.

Selain untuk Parkinson, Sergey Brin juga menyumbangkan USD 190 juta untuk organisasi yang fokus pada isu-isu sosial. Salah satunya mendukung organisasi seperti Ashoka dan Tipping Point Community, sebuah organisasi nirlaba yang melayani keluarga miskin di California Utara.


4. Jeff Bezos (CEO Amazon)

Mungkin sedikit yang mengetahui bagaimana CEO Amazon Jeff Bezos menjadi seorang filantrofi di luar pekerjaannya sebagai bos situs teknologi terkemuka.

Ia pernah menyumbangkan USD 10 juta untuk mengembangkan 'Center of Innovation' di Museum Sejarah & Industri Seattle.

Bersama istrinya, MacKenzie, ia memberi Princeton University dana sebesar USD 15 juta untuk penelitian otak dan mereka memberi USD 2,5 juta untuk yayasan kesetaraan pernikahan.

Selain masih aktif di yaysan keluarganya, mereka juga memberikan USD 10 juta ke Seattle Fred Hutchinson Cancer Research Center yang fokus di penelitian kanker.


5. Mark Zuckerberg (Pendiri & CEO Facebook)

Pasangan Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan bisa dibilang termasuk golongan miliuner teknologi yang sangat murah hati. Di usianya yang masih muda, pendiri Facebook itu tak segan-segan beramal dengan jumlah besar.

Tercatat, Zuckerberg pernah menyumbangkan 18 juta saham Facebook senilai hampir USD 500 juta ke Yayasan Komunitas Silicon Valley. Aksi ini membuatnya menempati posisi kedua sebagai miliuner paling dermawan di tahun 2012, setelah Warren Buffet.

Zuckerberg juga pernah menyumbangkan USD 100 juta di tahun 2010 untuk meningkatkan fasilitas Newark, sebuah sekolah umum di New Jersey.

No comments:

Post a Comment