10 Hal Ini Terjadi Pada Tubuh Saat Anda Tidur

Jakarta, Siapapun yang mendengar kata tidur akan terbayang nyamannya kasur, istirahat yang nyenyak hingga relaksasi yang diperoleh seusai tidur. Tapi yang tak banyak diketahui adalah saat tidur tubuh juga mengalami hal-hal unik. Apa sajakah itu?
Tak usah keburu panik, meski unik, ke-10 hal ini dianggap normal oleh banyak pakar. Untuk lebih jelasnya, simak paparannya seperti dikutip dari Woman's Day, Selasa (1/10/2013) berikut ini.
1. Suhu tubuh drop


"Tepat sebelum Anda tidur, suhu inti tubuh Anda mulai menurun," ungkap Michael Breus, PhD, seorang psikolog dan pakar tidur dari Scottsdale, AZ, dan penulis buku The Sleep Doctor’s Diet Plan: Lose Weight Through Better Sleep.
Namun penurunan suhu ini merupakan sinyal pada otak untuk melepaskan melatonin, yang mempengaruhi ritme kirkadian (jam biologis) dan mengatakan kepada tubuh bahwa inilah saatnya tidur.
Suhu tubuh terendah seseorang saat tidur terjadi sekitar pukul 2.30 pagi. Tak heran jika pada jam-jam itu Anda terbangun, maka Anda akan merasakan dingin yang luar biasa dan mendadak butuh selimut ekstra.
2. Berat badan turun

"Anda akan kehilangan banyak air lewat keringat dan pelepasan udara lembab dari dalam tubuh di malam hari," tandas Dr. Breus.
Sebenarnya kondisi ini juga terjadi di siang hari, namun makan/minum saat Anda terjaga tentu menghalangi penurunan berat badan. Untuk itu agar benar-benar efektif, tidurlah minimal tujuh jam dalam semalam.
3. Bertambah tinggi



Mungkin penambahan tingginya takkan signifikan tapi hal ini benar-benar terjadi saat tidur. "Piringan sendi di tulang belakang yang berfungsi sebagai alas di antara tulang-tulang terhidrasi kembali dan membesar karena berat badan tubuh tidaklah menekan mereka, seperti halnya ketika berdiri," terang Dr. Breus.
Apalagi jika alas tidur Anda merupakan matras yang keras, menurut Dr.Breus, tidur miring dengan posisi meringkuk seperti janin dalam rahim adalah posisi tidur terbaik untuk menambah tinggi badan karena ini mengurangi beban di punggung.
4. Tekanan darah dan detak jantung menurun


Saat Anda beristirahat, tubuh memang tidak bekerja keras untuk memompa banyak darah, sehingga sistem di dalam tubuh jadi melambat. "Lagipula tekanan darah memang perlu menurun di malam hari sehingga otot jantung dan sistem sirkulasi darah punya waktu untuk rileks dan memperbaiki diri," kata Dr. Breus.
Untuk itu menurut Dr. Breus, orang-orang dengan tekanan darah tinggi butuh tidur minimal tujuh jam di malam hari agar terjadi penurunan tekanan darah temporer tadi, setidaknya ini mengurangi risiko orang yang bersangkutan untuk mengalami penyakit jantung.
"Tapi jika Anda punya sleep apnea, segera obati karena kondisi ini dapat menaikkan tekanan darah di malam hari," tambahnya.
5. Otot melumpuh (sementara)


"Memang terdengar mengerikan, tapi ini sebenarnya yang membuat Anda tak bisa berbuat apa-apa ketika mimpi Anda tengah berlangsung," tandas seorang dokter penyakit dalam dan pakar tidur dari Evanston, IL, Lisa Shives, MD.
6. Mata kedutan


Selama berada dalam tahapan REM (rapid eye movement) saat tidur, mata akan kedutan dengan sendirinya, namun tak ada ilmuwan yang tahu alasannya.
7. Berg*airah

Seperti halnya pria yang kerap mengalami ere*ksi selama berlangsungnya REM dalam tidur, ternyata wanita juga mudah tera*ngsang dalam kondisi yang sama. Dan hal ini tak ada hubungannya dengan mimpi basah atau sejenisnya.
Sebab otak menjadi lebih aktif selama tahapan REM (karena Anda bermimpi), sehingga otak membutuhkan lebih banyak oksigen, dan aliran darah ke penjuru tubuh meningkat.
"Jadi ada semacam rangsangan kl*itoris karena darah mengalir ke daerah itu dan menyebabkan pembengkakan," kata Dr. Shives.
8. Kentut


Mungkin ini terdengar memalukan, tapi di malam hari otot sphincter anal Anda mengendur sehingga udara mudah keluar. Beruntung indera penciuman Anda maupun pasangan atau teman sekamar Anda berkurang ketika tidur.
9. Kejang di penjuru tubuh


"Saat seseorang tertidur, banyak dari mereka yang mengalami kejang di penjuru tubuh dan ini sangatlah normal," terang Dr. Shives. Bahkan diperkirakan 70 persen orang mengalami fenomena ini dimana otot-otot tubuhnya tiba-tiba berkontraksi, terutama saat tidur.
Namun sejumlah pakar menduga kejang ini ada hubungannya dengan gangguan kecemasan dan/atau pola tidur yang tak teratur, sedangkan beberapa pakar lainnya menyebut kondisi ini tak dapat dihindari.
10. Produksi kolagen di kulit meningkat

Kolagen tak lain sebuah protein yang berfungsi memperkuat pembuluh darah dan memberi elastisitas pada kulit.
Pasalnya ketika tidur, seseorang berada dalam keadaan berpuasa sehingga hormon pertumbuhannya dilepaskan untuk 'memberitahukan' sel-sel lemak agar melepaskan cadangan energinya, tapi ternyata hormon pertumbuhan juga merangsang produksi kolagen.
"Karena produksi kolagen naik saat Anda tidur, krim pelembab wajah yang mengandung retinol dan retinoid paling baik digunakan menjelang tidur karena produk ini dapat mendorong produksi kolagen, melawan masalah pigmen dan keriput," saran Melanie Palm, MD, seorang dokter ahli kulit dari Solana Beach, CA.

No comments:

Post a Comment