1. Lakukan Percakapan Sekarang Juga, Jangan Ditunda
Salah satu dari cara
umum saat menghadapi kecemasan adalah menghindar. Jika Anda ingin
menjaga hubungan Anda dengan orang tertentu, menghindari percakapan
bukanlah langkah yang baik. Dalam jangka panjang, menghindar akan
menghasilkan satu atau dua akibat. Pertama Anda akan mencapai titik
dimana Anda ‘meledak’. Semua kemarahan, dendam, rasa sakit, dan lainnya
ditumpuk dari waktu ke waktu jika keadaan tidak membaik.
Yang kedua adalah Anda
menunggu terlalu lama sehingga percakapan Anda nantinya tidak akan
terlihat alami. Ketika ini terjadi, Anda pada akhirnya bercakap-cakap,
tetapi lawan bicara Anda akan berpikhir apakah ada hal lain yang Anda
ingin kemukakan, tetapi tidak Anda lakukan. Menunda percakapan dapat
merusak kepercayaan hubungan Anda.
2. Hindari Menyalahkan, Menghakimi, Dan Mengkritik
Menyalahkan yaitu
meletakkan mayoritas tanggung jawab dari situasi dan perasaan Anda pada
orang lain. Contohnya, “Anda membuat saya merasa sedih.” Menghakimi
yaitu memberikan atribut label pada orang, insiden, ataupun peristiwa
tertentu. Contohnya, “Kamu bodoh” atau “Itu adalah hal yang bodoh.”
3 elemen ini sangat
merusak percakapan. Saat menyalahkan, menghakimi, dan mengkritik
memasuki percakapan, lawan bicara Anda akan merasa diserang dan berfokus
untuk melindungi diri mereka.
3. Berfokus Pada Umpan Balik Tertentu
Ketika emosi sedang naik, sangat mudah untuk menggeneralisasikan seperti, “Kamu tidak pernah membantu membersihkan rumah,” “tidak ada yang peduli,” dan “Saya selalu sendiri
saat menghadapi masalah ini.” Perkataan diatas dan perkataan mutlak
lainnya sebaiknya dihindari saat bercakap-cakap. Pertama, perkataan
tersebut tidak spesifik. Kedua, kata tersebut cenderung benar secara
objektif: sangat sedikit orang yang merasa “selalu” atau “tidak pernah” –
ditambah lagi, Anda bukan pembaca pikiran jadi Anda tidak mengetahui
apa yang dipikirkan oleh “semua orang” ataupun “tidak ada satupun orang”
pikirkan ataupun rasakan.
Tetaplah pada kejadian tertentu dan lawan bicara Anda akan langsung mengerti masalah apa yang Anda angkat.
4. Mendengatkan Dan Merefleksikan
Mengekpresikan perasaan
dan kebutuhan Anda adalah setengah percakapan; setengah lainnya adalah
mendengarkan lawan bicara dan memastikan Anda mengerti perspektif
mereka. Cara yang paling efektif untuk melakukan ini adalah
merefleksikan kembali apa yang mereka katakana dan benar-benar berempati
dengan posisi mereka.
Dalam praktek, hal ini
akan terlihat seperti: “Saya dengar Anda berbicara bahwa akhir-akhir ini
Anda benar-benar stres dan saya mengerti bahwa Anda sulit untuk
menyelesaikan proyek pada deadline.”
Hal ini tidak berarti Anda harus senang dengan situasi tersebut; Anda
bisa berempati dengan lawan bicara Anda dan memiliki perasaan Anda
sendiri tentang situasi dan tingkah laku mereka juga. Jika orang lain
merasa telah melihat, mendengar, dan mengerti, mereka akan jauh
cenderung melakukan percakapan sulit daripada melawan Anda.
No comments:
Post a Comment