Sektor industri tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan perusahaan didasari oleh beberapa kriteria, yaitu kualitas manajemen, kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, inovasi, nilai sebagai investasi jangka panjang, posisi keuangan yang kuat, kemampuan menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan berpotensi, tanggung jawab terhadap komunitas dan atau lingkungan, bijaksana dalam penggunaan aset perusahaan dan efektivitas dalam melakukan bisnisnya secara regional atau global.
Berikut lima perusahaan paling dikagumi versi majalah Fortune Indonesia dan Merdeka:
1. PT Astra Internasional Tbk
Astra
pertama kali didirikan sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang
kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di usia yang ke-55 tahun saat ini,
Astra telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional
yang diperkuat dengan 185.580 orang karyawan di 170 perusahaan termasuk
anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Ketekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur.
Sayangnya selama kuartal pertama tahun ini laba Astra turun 7 persen menjadi  Rp 4,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,6 triliun.
Ketekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur.
Sayangnya selama kuartal pertama tahun ini laba Astra turun 7 persen menjadi  Rp 4,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,6 triliun.
2. PT Unilever Indonesia Tbk
Unilever
Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang bermarkas di
Rotterdam, Belanda. Pertama kali berdiri tahun 1930 dan masuk ke
Indonesia pada 5 Desember 1933. Perusahaan mencatatkan 15 persen
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah mendapat
persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No.SI-009/PM/E/1981 pada 16 November 1981.
Dengan mempekerjakan tidak kurang dari 206.000 pekerja, Unilever Indonesia mengembangkan produk yang meliputi makanan dan minuman, produk perawatan diri dan produk perawatan rumah.
Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan ritel tersebut telah mencatatkan kenaikan laba 23 persen menjadi Rp 1,4 triliun dengan penjualan mencapai Rp 7,5 triliun.
Dengan mempekerjakan tidak kurang dari 206.000 pekerja, Unilever Indonesia mengembangkan produk yang meliputi makanan dan minuman, produk perawatan diri dan produk perawatan rumah.
Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan ritel tersebut telah mencatatkan kenaikan laba 23 persen menjadi Rp 1,4 triliun dengan penjualan mencapai Rp 7,5 triliun.
3. PT Garuda Indonesia Tbk
Garuda
Indonesia merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang memiliki
konsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh).
Tahun 1940-an merupakan langkah awal Garuda Indonesia merintis
penerbangan dengan jalur khusus. Tanggal 26 Januari 1949 dianggap
sebagai hari jadi Garuda Indonesia. Pada saat itu nama maskapai adalah
Indonesian Airways.
Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO (penawaran saham perdana) dengan harga saham Rp 750 per saham dan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9 persen saham Garuda Indonesia di harga Rp 620 per lembar dengan total sebesar Rp 1,53 triliun.
Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada dan melayani 33 tujuan domestik dan 18 Internasional di Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang, Korea Selatan), Australia, dan Eropa (Belanda). Garuda juga menguasai 28,3 persen pasar penerbangan di Indonesia.
Pada tanggal 11 Februari 2011. Garuda memulai IPO (penawaran saham perdana) dengan harga saham Rp 750 per saham dan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia. Pada 27 April 2012, CT Corp melalui PT Trans Airways membeli 10.9 persen saham Garuda Indonesia di harga Rp 620 per lembar dengan total sebesar Rp 1,53 triliun.
Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada dan melayani 33 tujuan domestik dan 18 Internasional di Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang, Korea Selatan), Australia, dan Eropa (Belanda). Garuda juga menguasai 28,3 persen pasar penerbangan di Indonesia.
4. PT United Tractors Tbk
United
Tractors berdiri pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat
berat Komatsu Limited di Indonesia. Pada 19 September 1989, Perseroan
menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia sebagai PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra
International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.
Selain menjadi distributor alat berat terbesar di Indonesia, Perseroan juga berperan aktif di bidang kontraktor pertambangan dan memulai bisnis pertambangan batu bara. Perseroan mengembangkan tiga unit bisnis ini, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
Saat ini, jaringan distribusi United Tractors meliputi 18 kantor cabang, 22 kantor site support dan 12 kantor perwakilan di 22 provinsi di seluruh Indonesia.
Selain menjadi distributor alat berat terbesar di Indonesia, Perseroan juga berperan aktif di bidang kontraktor pertambangan dan memulai bisnis pertambangan batu bara. Perseroan mengembangkan tiga unit bisnis ini, yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
Saat ini, jaringan distribusi United Tractors meliputi 18 kantor cabang, 22 kantor site support dan 12 kantor perwakilan di 22 provinsi di seluruh Indonesia.
5. PT Bank Mandiri Tbk
Bank
Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset yang
mencapai Rp 641 triliun pada kuartal 1-2013. Bank ini berdiri pada
tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan membentuk Bank Mandiri.
Bank Mandiri sampai akhir Desember 2012 mempekerjakan lebih dari 30.762 karyawan dengan 1.810 kantor cabang dan 7 kantor cabang/perwakilan/perusahaan anak di luar negeri. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 10.985 ATM, yang tersambung dalam jaringan ATM Link dengan jumlah total 35.300 ATM, Jaringan Electronic Data Capture (EDC) 180.352 unit serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan membentuk Bank Mandiri.
Bank Mandiri sampai akhir Desember 2012 mempekerjakan lebih dari 30.762 karyawan dengan 1.810 kantor cabang dan 7 kantor cabang/perwakilan/perusahaan anak di luar negeri. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 10.985 ATM, yang tersambung dalam jaringan ATM Link dengan jumlah total 35.300 ATM, Jaringan Electronic Data Capture (EDC) 180.352 unit serta electronic channels yang meliputi Internet Banking, SMS Banking dan Call Center.
No comments:
Post a Comment