Rumah Yuki Irawan, pemilik pabrik kuali di Tangerang yang memperbudak
pekerjanya, sangat mewah bak 'istana'. Kondisi rumah yang mewah sangat
bertolak belakang dengan kondisi tempat tinggal para buruh yang bak
kandang.
Rumah Yuki yang terletak di Kampung Bayur Opak RT 03/06,
Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Karawang, termasuk yang
termewah di desanya. Rumah megah berlantai dua yang luasnya sekitar 300
meter persegi itu berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi.
Terdapat
dua pilar bermotif marmer yang menyangga rumah bercat warna krem itu.
Lantai rumah mewah itu dilapisi keramik. Terlihat dua kompresor AC di
rumah tersebut. Sedangkan halaman luas rumah itu di kelilingi pagar besi
bercat coklat.
Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan
rumah mewah sang pemilik yang sudah menjadi tersangka, tempat
peristirahatan para buruh yang diperbudak terletak di sebuah bangunan
yang tak terlalu jauh dari rumah tersebut. Tempat peristirahatan itu
merupakan bangunan permanen seluas 8x3 meter persegi yang belum
sepenuhnya selesai dibangun.
Tempat itu digunakan untuk menampung
34 'budak'. Begitu masuk ke ruangan, akan langsung ditemui dapur
seadanya. Melewati tembok pembatas, langsung ditemui ruangan yang
menjadi tempat tinggal para buruh.
Ruangannya pengap, sebab
ventilasinya tak memadai. Hanya terdapat satu jendela kecil berukuran
30x20 sentimeter persegi. Lantai bangunan itu terdiri dari beton. Tak
ada kasur, hanya tikar yang dijadikan alas para buruh untuk tidur.
Di
ruangan itu juga terdapat WC kecil yang sangat tidak layak. Alih-alih
rumah tinggal, tempat peristirahatan para buruh lebih mirip kandang.
No comments:
Post a Comment