Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT (Emotional Freedom
Techniques) untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat
normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa.
Pakar EFT yang bernama Dr. Felicy tersebut mengambil sampel darah seorang pasien bernama Rebecca, kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer.
Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.
Pakar EFT yang bernama Dr. Felicy tersebut mengambil sampel darah seorang pasien bernama Rebecca, kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer.
Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.
1. Kondisi darah saat sedih
Rebecca
melakukan EFT dengan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan
saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT mengambil
sampel darahnya. Kondisi darah saat sedih,Sel darah begerak cepat dan
berbentuk air mata
2. Kondisi darah saat merasakan cinta
2. Kondisi darah saat merasakan cinta
Lalu
Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki
tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel
darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam
cairan darah. Kondisi darah saat merasakan cinta,Sel darah bergerak
pelan dan cenderung berkumpul
3. Kondisi darah saat merasa takut
3. Kondisi darah saat merasa takut
Satu
kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan
seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah
itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan
pemiliknya.
Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat dan terlihat berjauhan. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut. Kondisi darah saat merasa takut,Sel darah bergerak tidak beraturan dan berjauhan dengan sangat cepat
4. Kondisi darah saat berdoa
Lalu
Rebecca mecoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”, yang dalam
keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun
dan pemelihara. Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine
itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan
seperti ini,Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat dan terlihat berjauhan. Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut. Kondisi darah saat merasa takut,Sel darah bergerak tidak beraturan dan berjauhan dengan sangat cepat
4. Kondisi darah saat berdoa
“saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya” Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat kondisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain.
Kondisi darah saat berdoa,Timbul substansi putih berkilauan, darah bergerak pelan dan sangat teratur. Cairan darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini.
No comments:
Post a Comment