Bayi yang sakit parah membutuhkan perawatan dengan segera karena kondisi
tubuhnya masih lemah. Tapi kasus yang terjadi di Inggris sungguh
ironis. Seorang bayi yang sakit parah segera dirujuk ke UGD, namun
meninggal karena ambulans yang membawanya tersesat sampai 2 kali.
Awalnya Amy Carter (24) panik ketika mendapati bayinya yang masih berusia 3 bulan tiba-tiba berhenti bernapas. Ia segera menelepon ambulans yang baru tiba setelah setengah jam kemudian. Lamanya waktu tersebut disebabkan sopir mengandalkan navigasi satelit yang justru membuatnya tersesat.
Khawatir akan tersesat lagi dalam perjalanan menuju rumah sakit, Amy bersikeras memandu sopir dari belakang. Nahas, ternyata ambulans lagi-lagi tersesat karena salah mengambil belokan. Saat tiba di rumah sakit, bayinya yang bernama Bella sudah tak bernapas selama hampir satu jam dan dinyatakan meninggal.
"Jika mereka sampai tepat waktu, dia akan hidup hari ini. Ketika saya menelepon ambulans, saya memberi instruksi yang jelas bahwa saya tinggal di rumah baru," kata Amy yang tinggal di Thetford, Norfolk ini seperti dilansir Daily Mail, Senin (6/5/2013).
Alamat baru inilah yang diduga membuat ambulans terlambat datang, yaitu baru tiba setelah 26 menit atau 3 kali lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Padahal Amy mengaku sudah berusaha memberikan petunjuk arah, namun tidak digubris karena sopir lebih mengandalkan navigasi satelit.
Amy menjelaskan bahwa sebelumnya ambulans sudah pernah dipanggil ke rumah sebanyak 2 kali dan paramedis bisa tiba dalam waktu hanya beberapa menit. Dia juga sudah membuka semua pintu di rumah agar tim paramedis bisa langsung naik ke atas, menjemput Amy yang tengah menunggui bayinya.
"Tapi paramedis terus membunyikan bel. Saya tidak ingin meninggalkan Bella, tapi saya harus meninggalkan dia dan lari ke bawah, lalu kembali ke atas untuk membiarkan mereka masuk," terang Amy.
Amy menuduh bahwa tim paramedis malah membuat lelucon dan tidak menaruh perhatian pada putrinya yang tengah kritis. Selama perjalanan ke rumah sakit, Amy menceritakan bahwa tim paramedis hanya berbicara tentang apa yang dilakukan saat akhir pekan dan mengeluh tentang nyeri di lutut saat duduk.
Bos ambulans sudah bertemu dengan Amy sekeluarga dan mengakui adanya kesalahan dalam tragedi yang membuat putrinya meninggal pada tanggal 11 Maret lalu. Menurut pihak pengelola, lamanya waktu tempuh yang diperlukan ambulans ini akan menjadi perhatian serius.
Awalnya Amy Carter (24) panik ketika mendapati bayinya yang masih berusia 3 bulan tiba-tiba berhenti bernapas. Ia segera menelepon ambulans yang baru tiba setelah setengah jam kemudian. Lamanya waktu tersebut disebabkan sopir mengandalkan navigasi satelit yang justru membuatnya tersesat.
Khawatir akan tersesat lagi dalam perjalanan menuju rumah sakit, Amy bersikeras memandu sopir dari belakang. Nahas, ternyata ambulans lagi-lagi tersesat karena salah mengambil belokan. Saat tiba di rumah sakit, bayinya yang bernama Bella sudah tak bernapas selama hampir satu jam dan dinyatakan meninggal.
"Jika mereka sampai tepat waktu, dia akan hidup hari ini. Ketika saya menelepon ambulans, saya memberi instruksi yang jelas bahwa saya tinggal di rumah baru," kata Amy yang tinggal di Thetford, Norfolk ini seperti dilansir Daily Mail, Senin (6/5/2013).
Alamat baru inilah yang diduga membuat ambulans terlambat datang, yaitu baru tiba setelah 26 menit atau 3 kali lebih lama dari waktu yang diperkirakan. Padahal Amy mengaku sudah berusaha memberikan petunjuk arah, namun tidak digubris karena sopir lebih mengandalkan navigasi satelit.
Amy menjelaskan bahwa sebelumnya ambulans sudah pernah dipanggil ke rumah sebanyak 2 kali dan paramedis bisa tiba dalam waktu hanya beberapa menit. Dia juga sudah membuka semua pintu di rumah agar tim paramedis bisa langsung naik ke atas, menjemput Amy yang tengah menunggui bayinya.
"Tapi paramedis terus membunyikan bel. Saya tidak ingin meninggalkan Bella, tapi saya harus meninggalkan dia dan lari ke bawah, lalu kembali ke atas untuk membiarkan mereka masuk," terang Amy.
Amy menuduh bahwa tim paramedis malah membuat lelucon dan tidak menaruh perhatian pada putrinya yang tengah kritis. Selama perjalanan ke rumah sakit, Amy menceritakan bahwa tim paramedis hanya berbicara tentang apa yang dilakukan saat akhir pekan dan mengeluh tentang nyeri di lutut saat duduk.
Bos ambulans sudah bertemu dengan Amy sekeluarga dan mengakui adanya kesalahan dalam tragedi yang membuat putrinya meninggal pada tanggal 11 Maret lalu. Menurut pihak pengelola, lamanya waktu tempuh yang diperlukan ambulans ini akan menjadi perhatian serius.
No comments:
Post a Comment