5 Bursa Saham Paling Cepat Berkembang Tahun 2013

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sangat tinggi sejak awal tahun ini, menjadi yang tertinggi kedua di dunia.

Tidak salah memang, sejak awal tahun IHSG terus-terusan mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Bahkan, rekor tertingginya baru saja dipecahkan dua hari lalu atau bertepatan dengan hari buruh internasional di posisi 5.060,919.

Ternyata banyak juga pasar saham lain di dunia yang naiknya cukup tinggi sejak awal tahun ini. Kenaikannya ada yang lebih dari 20%.

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/5/2013), berikut ini adalah lima pasar modal yang melaju paling ngebut di dunia:


1. Jepang (+34%)
Pasar modal Jepang sudah melaju kencang sejak November tahun lalu berkat program stimulus yang diperkirakan akan mengeluarkan Jepang dari stagnannya ekonomi dalam dua tahun terakhir pasca terkena bencana gempa dan tsunami.


Program dan kebijakan baru yang diberi nama "Abenomics" diambil dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, mengkombinasikan antara kucuran stimulus fiskal dengan kebijakan moneter yang agresif.

Kebijakan ini sudah membuat nilai tukar yen terhadap dolar AS melemah, sehingga mendorong laba bagi para eksportir setempat dengan biaya yang murah, seperti Toyota, Sony dan Nintendo.

Indeks Nikkei sudah naik hampir 100% sejak posisi terendahnya di Maret 2009. Sekarang ini Nikkei juga sudah menembus level tertingginya sejak krisis 2008.
2. Uni Emirat Arab (+28%)
Saham-saham di pasar modal Dubai dan Abu Dhabi sudah melonjak tinggi dalam tiga tahun terakhir. Investor mulai melirik kembali sektor properti di Timur Tengah setelah sempat jatuh pada 2009 lalu.

Properti di Uni Emirat Arab sudah menjadi sektor yang paling seksi di mata investor dunia. Salah satu raksasa properti yang meraup keuntungan tinggi adalah Emaar Properties yang sahamnya sudah melejit 50% sejak awal tahun.

Dalam jangka panjang, Dumai masih menjadi tujuan investasi yang menarik. Pemerintah setempat memprediksi ekonominya masih akan tumbuh 4% tahun ini.


3. Argentina (+27%)
Pada akhir 2012 lalu, pasar modal Argentina ditutup anjlok 40% dari posisinya di akhir 2011. Namun, membuka awal tahun 2013, saham-saham di bursa Argentina langsung rebound.

Namun banyak analis menilai rebound dan penguatan ini bukan karena faktor fundamental, melainkan investor yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk berburu saham murah.

"Pasar saham Argentina masuk daftar bursa paling parah di 2012. Harga-harga saham anjlok begitu dalam sehingga banyak investor yang mulai membeli kembali di harga sangat murah," kata Asha Mehta, manajer portofolio di Acadian Asset Management.

Meski harga-harga sahamnya sudah murah, namun situasi ekonomi Argentina masih berisiko tinggi. Saat ini, Argentina menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia yaitu sebesar 25%.
4. Bursa Saham Kuwait (+23%)
Saham-saham di bursa Kuwait sudah melakukan reli yang cukup panjang sejak awal tahun ini didorong kinerja emiten yang positif ditambah kebijakan pemerintah membangun aneka infrastruktur.

Pasar modalnya bisa naik tinggi didorong oleh emiten-emiten kecil, seperti operator lapangan tembak National Ranges, yang sahamnya sudah melaju 20% sejak awal tahun.

Kuwait juga masih menjadi negara dengan pemilik cadangan minyak terbesar kelima di dunia. Hal ini menguntungkan bagi para produsen dan eksportir minyak

Meski produksi minyaknya belum maksimal, ekonomi Kuwait diprediksi tumbuh 4,5% tahun ini dan 5% di tahun berikutnya.

5. Bursa Saham Filipina (+20%)
Pasar modal Filipina sudah beberapa kali menembus rekor tertingginya sejak awal tahun ini. Hal ini sejalan dengan predikat investment grade yang baru saja didapat oleh negeri jiran tersebut.

Atas peringkat yang seksi tersebut, Filipina sudah menjadi tujuan menarik bagi investor. Apalagi, perutmbuhan ekonomi negaranya tidak bergantung kepada China.

"Ekonomi Filipina tidak bergantung kepada ekspor ke China seperti negara-negara lain di Asia Tenggara," kata Ashraf Laidi, kepala analis dari City Index di London. 

Indeks MSCI Philippines Investable Market Index ETF (EPHE) sudah meraup dana lebih dari US$ 180 juta tahun ini, dan naik hampir 20%.

No comments:

Post a Comment