Penyebab makan berlebihan bukan hanya rasa lapar. Ada banyak alasan
mulai dari stres karena pekerjaan hingga bosan karena banyak waktu
luang. Setidaknya, ada 5 jenis orang yang rakus karena makan berlebihan.
Anda termasuk yang mana?
Jenis-jenis orang yang makan berlebihan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/12/2012).
1. Si rakus yang tak mau ketahuan
Cirinya:
- Selalu diet tapi selalu dilanggar
- Saat makan, biasanya tidak berhenti sampai kenyang dan masih dilanjutkan lagi
- Makan berlebihan di tempat tersembunyi karena merasa bersalah dan bisa berlangsung beberapa hari atau bahkan beberapa pekan
- Berat badan cenderung normal tapi selalu membenci tubuh sendiri
Pendapat pakar:
"Biasanya ada keinginan untuk terkontrol pada jenis perilaku kompulsif ini. Biasanya mereka punya sikap yang kaku soal makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sehingga terbentuk siklus makan berlebihan dan kelaparan. Terlalu memaksakan diri dan rencana diet ketat adalah penyebab dari perilaku ini," kata Dr Helena Fox, psikiater dari Capio Nightingale.
2. Si rakus yang selalu bahagia
Cirinya:
- Makanan dianggap sebagai kenikmatan terbesar dalam hidup, termasuk memasak, makan dan nonton acara TV soal masak memasak, dan juga makan malam
- Berat badan berlebih, tapi tidak merasa ada masalah
- Masak bikin hidup bahagia, tapi jarang memilikirkan apakah masakannya sehat
- Kehidupan keluarganya stabil dan tidak ada masalah emosional
Pendapat pakar:
"Bagi orang seperti ini, makan merupakan sumber kebahagiaan terbesar. Makan dalam situasi ini sering menunjukkan betapa bahagianya seseorang dan bisa menghadirkan kenangan-kenangan manis. Dalam banyak kasus memang tidak masalah, tapi banyak orang tidak bisa memisahkan perasaannya dari makanan," kata Prof Julia Buckroyd dari University of Hertfordshire.
3. Si rakus yang selalu galau
Cirinya:
- Makan berlebihan saat sedang galau
- Biasanya suka makanan yang manis-manis dan berlemak
- Susah mengontrol berat badan dan akhirnya malah semakin galau
- Tidak ada makanan bisa bikin gelisah
Pendapat pakar:
"Makan berlebihan untuk alasan emosional appaun merupakan mekanisme pengatasan yang tidak sehat," tegas kata Dr Helena Fox. Tipe makan berlebihan seperti ini cenderung memillih makanan manis dan berlemak karena bisa melepaskan senyawa tertentu di otak yang memicu rasa bahagia.
4. Si rakus yang gampang panik
Cirinya:
- Selalu makan berlebihan saat sedang stres, misalnya saat dikejar-kejar deadline pekerjaan
- Sebentar-sebentar jajan atau punya banyak simpanan makanan di meja kerja
- Tekanan pekerjaan gampang bikin panik tapi cemilan selalu bikin merasa aman
- Makan selalu cepat, kadang tanpa dikunyah sempurna ataupun dinikmati rasanya
Pendapat pakar:
"Stres bisa dipicu oleh apapun yang berhubungan dengan kerja terlalu lama, atau bisa juga masalah keuangan. Sama seperti oang yang makan berlebihan karena galau, junmk food yang manis dan berlemak memicu pelepasan senyawa yang bikin modd membaik," kata Dr Helena Fox. Dr Fos menambahkan, stres juga memicu pelepasan hormon ghrelin. Hormon ini selain mencegah stres juga membuat orang merasa lebih lapar.
5. Si rakus yang kurang kerjaan
Cirinya:
Nambenk Media
- Selalu membuka kulkas untuk mencari sesuatu untuk digigit saat tidak ada hal yang dilakukan
- Sepanjang hari lebih banyak menghabiskan waktu di rumah
- Sebenarnya tidak pernah merasa lapar
- Makan lebih dianggap sebagai kegiatan fungsional untuk mengatasi rasa bosan, bukan sebagai upaya untuk mencari kenikmatan
Pendapat pakar:
"Rasa bosan kadang jadi alasan untuk makan berlebihan karena makan adalah cara termudah untuk mengisi waktu luang. Banyak orang masuk kategori ini, termasuk ibu rumah tangga dan para pekerja freelance. Rasa bosan dalam jangka panjang bisa menunjukkan ketidakpuasan terhadap hidup dan bisa memicu perilaku depressive eating (rakus karena galau)," kata Prof Julia Buckroyd.
Jenis-jenis orang yang makan berlebihan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/12/2012).
1. Si rakus yang tak mau ketahuan
Cirinya:
- Selalu diet tapi selalu dilanggar
- Saat makan, biasanya tidak berhenti sampai kenyang dan masih dilanjutkan lagi
- Makan berlebihan di tempat tersembunyi karena merasa bersalah dan bisa berlangsung beberapa hari atau bahkan beberapa pekan
- Berat badan cenderung normal tapi selalu membenci tubuh sendiri
Pendapat pakar:
"Biasanya ada keinginan untuk terkontrol pada jenis perilaku kompulsif ini. Biasanya mereka punya sikap yang kaku soal makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan sehingga terbentuk siklus makan berlebihan dan kelaparan. Terlalu memaksakan diri dan rencana diet ketat adalah penyebab dari perilaku ini," kata Dr Helena Fox, psikiater dari Capio Nightingale.
2. Si rakus yang selalu bahagia
Cirinya:
- Makanan dianggap sebagai kenikmatan terbesar dalam hidup, termasuk memasak, makan dan nonton acara TV soal masak memasak, dan juga makan malam
- Berat badan berlebih, tapi tidak merasa ada masalah
- Masak bikin hidup bahagia, tapi jarang memilikirkan apakah masakannya sehat
- Kehidupan keluarganya stabil dan tidak ada masalah emosional
Pendapat pakar:
"Bagi orang seperti ini, makan merupakan sumber kebahagiaan terbesar. Makan dalam situasi ini sering menunjukkan betapa bahagianya seseorang dan bisa menghadirkan kenangan-kenangan manis. Dalam banyak kasus memang tidak masalah, tapi banyak orang tidak bisa memisahkan perasaannya dari makanan," kata Prof Julia Buckroyd dari University of Hertfordshire.
3. Si rakus yang selalu galau
Cirinya:
- Makan berlebihan saat sedang galau
- Biasanya suka makanan yang manis-manis dan berlemak
- Susah mengontrol berat badan dan akhirnya malah semakin galau
- Tidak ada makanan bisa bikin gelisah
Pendapat pakar:
"Makan berlebihan untuk alasan emosional appaun merupakan mekanisme pengatasan yang tidak sehat," tegas kata Dr Helena Fox. Tipe makan berlebihan seperti ini cenderung memillih makanan manis dan berlemak karena bisa melepaskan senyawa tertentu di otak yang memicu rasa bahagia.
4. Si rakus yang gampang panik
Cirinya:
- Selalu makan berlebihan saat sedang stres, misalnya saat dikejar-kejar deadline pekerjaan
- Sebentar-sebentar jajan atau punya banyak simpanan makanan di meja kerja
- Tekanan pekerjaan gampang bikin panik tapi cemilan selalu bikin merasa aman
- Makan selalu cepat, kadang tanpa dikunyah sempurna ataupun dinikmati rasanya
Pendapat pakar:
"Stres bisa dipicu oleh apapun yang berhubungan dengan kerja terlalu lama, atau bisa juga masalah keuangan. Sama seperti oang yang makan berlebihan karena galau, junmk food yang manis dan berlemak memicu pelepasan senyawa yang bikin modd membaik," kata Dr Helena Fox. Dr Fos menambahkan, stres juga memicu pelepasan hormon ghrelin. Hormon ini selain mencegah stres juga membuat orang merasa lebih lapar.
5. Si rakus yang kurang kerjaan
Cirinya:
Nambenk Media
- Selalu membuka kulkas untuk mencari sesuatu untuk digigit saat tidak ada hal yang dilakukan
- Sepanjang hari lebih banyak menghabiskan waktu di rumah
- Sebenarnya tidak pernah merasa lapar
- Makan lebih dianggap sebagai kegiatan fungsional untuk mengatasi rasa bosan, bukan sebagai upaya untuk mencari kenikmatan
Pendapat pakar:
"Rasa bosan kadang jadi alasan untuk makan berlebihan karena makan adalah cara termudah untuk mengisi waktu luang. Banyak orang masuk kategori ini, termasuk ibu rumah tangga dan para pekerja freelance. Rasa bosan dalam jangka panjang bisa menunjukkan ketidakpuasan terhadap hidup dan bisa memicu perilaku depressive eating (rakus karena galau)," kata Prof Julia Buckroyd.
No comments:
Post a Comment