Apakah pernah terlintas dalam pikiran kita, bahwa Nusantara (baca : Indonesia) di masa lampau pernah menjadi negeri dengan peradaban yang unggul di dunia pada waktu itu? Ketika Eropa masih berada di abad kegelapan, ternyata leluhur Nusantara telah berhasil membangun sebuah mahakarya seperti yang bisa dilihat pada Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Penataran.
Sebuah karya agung yang sangat rumit dipandang dari
keindahan seninya, maupun tingkat kesulitan pembuatannya. Siapa yang
bisa menunjukkan ada bangunan di peradaban lain yang lebih indah dengan
detail yang rumit di abad itu? Apalagi Nusantara adalah wilayah tersubur
di bumi karena ada banyak gunung berapi. Sistem pertanian yang canggih
telah ada pada saat itu.
Belum lagi ditinjau dari kekayaan hasil
tambangnya. Karya agung semacam itu hanya dapat dihasilkan oleh bangsa
dengan kebudayaan tinggi. Bangsa dengan kebudayaan tinggi sangat mungkin
memiliki kekuatan militer yang unggul.
Mari kita perhatikan relief yang
terdapat di Candi Penataran ini. Ada sebuah pertempuran antara pasukan
yang bisa dianggap berasal dari bangsa Nusantara, dan yang satu lagi
adalah pasukan yang berdandan mirip dengan bangsa Amerika, seperti
halnya suku-suku Aztec dan Maya.
Tidak percaya? Baiklah. Sekarang coba
kita perbandingkan busana pasukan yang mirip orang Amerika tersebut
dengan gaya berbusana orang-orang suku Aztec dan Maya yang berasal dari
benua Amerika.
Apakah kemiripan itu hanyalah kebetulan?
Baiklah. Mari kita tengok detail dari relief ini. Silakan perhatikan
baik-baik pahatan yang dilingkar merah.
Menyerupai apakah pahatan tersebut? Ya.
Menyerupai tanaman kaktus. Bandingkan dengan foto tanaman kaktus di
sebelahnya. Mirip bukan? Masalahnya, berasal dari manakah tanaman
kaktus? Apakah di wilayah Nusantara pada waktu itu telah ada tanaman
kaktus? Jawabannya tidak! Tanaman kaktus hanya ada di benua Amerika!
Masih berkilah bahwa itu hanyalah kebetulan yang dimirip-miripkan? Mari kita lihat kembali foto-foto di bawah!
Lihat foto relief wajah dengan lidah
menjulur yang ada relief Candi Penataran! Bandingkan dengan arca kepala
dengan lidah menjulur yang ada di Tlaltechutli, Mexico City! Adakah
kemiripan di sana? Bandingkan juga dengan topeng Rangda ala Bali.
Masih kurang yakin? Nah, foto-foto di
bawah ini bisa membungkam ketidakyakinan orang-orang skeptis. Perhatikan
kedua foto di bawah ini.
Foto di sebelah kiri adalah arca
Dwarapala (raksasa penjaga pintu gerbang) yang berada di Candi
Penataran. Akan tetapi terletak di manakah “arca Dwarapala” pada foto
sebelah kanan? Jawabannya terletak di kompleks kuil Chichen Itza
peninggalan suku Maya, yang saat ini terletak di semenanjung Yucatan,
Amerika Tengah. Bukankah foto ini menunjukkan kemiripan yang luar biasa?
Bukti berikutnya ada di foto-foto berikut.
Foto pertama adalah “piramida” yang
terdapat di Candi Sukuh yang terletak di desa Karanganyar, kabupaten
Surakarta, Jawa Tengah. Foto disampingnya adalah piramida suku Aztec
yang terdapat di Tenochtitlan, Mexico. Ini menunjukkan adanya koneksi
yang luar biasa antar kedua peradaban tersebut.
Selain itu masih banyak relief lain di
Candi Penataran yang menggambarkan orang-orang yang “diduga” berasal
dari peradaban bangsa lain.
Kesimpulannya, apakah benar bahwa
leluhur Nusantara pernah terhubung dengan bangsa-bangsa dunia? Kemudian
apakah leluhur Nusantara yang berhasil menapakkan kaki di benua Amerika,
atau bangsa Amerika yang pernah mengunjungi Nusantara?
Faktanya adalah
tidak pernah ada catatan sejarah yang menjelaskan bahwa bangsa Amerika
memiliki tradisi maritim yang hebat. Sebaliknya, leluhur Nusantara
adalah pelaut-pelaut ulung. Sebagaimana dapat didengar pada lagu
tradisional Nusantara, “Nenek moyangku orang pelaut, gemar mengarung luas samudera ..”