Salah satu hal yang berkembang dengan sangat cepat sepanjang bumi berputar adalah medis. Dokter selalu berusaha mencari obat penyembuh untuk segala masalah medis. Tapi ada kalanya eksperimen medis menjadi seram dan gila. Seperti apa? berikut dibawah ini
1. Eksperimen Orang Gila
Apa penyebab seseorang bisa menjadi gila? Dr Henry Cotton percaya itu karena infeksi lokal yang terjadi di tubuh pasien. Cotton yang menjadi kepala rumah sakit jiwa di Trenton pada 1907, memulai eksperimen 'bedah bakteri'. Selama itu Cotton dan timnya melakukan ribuan operasi bedah kepada pasien jiwa yang terkadang dilakukan dengan paksaan.
Cotton mulai menghilangkan gigi dan mandel pasien. Jika masih gila, maka mereka akan mengambil organ dalam pasien yang diyakini penyebab kegilaan. Bahkan Cotton melakukan metode ini pada dirinya yang kehilangan gigi, istri, dan salah satu anaknya yang kehilangan usus besar.
2. Terapi Kejut ke Anak
Lauretta Bender mungkin menjadi yang paling dikenal lantaran menyusun tes psikologis untuk menilai kemampuan motorik dan kognitif seornag anak. Namun Bender juga dikenal karena studi kontroversi yang ia lakukan. Psikiater dari rumah sakit Bellevue ini melakukan metode gila pada tahun 1940-an dengan setiap harinya membuat 'guncangan jiwa' pada 98 pasien anak-anak dalam rangka menyembuhkan mereka dari skizofrenia di masa kanak-kanak.
Bender melaporkan metodenya berjalan sukses, dengan hanya sedikit anak-anak 'korbannya' itu sembuh. Namun rupanya Bender belum puas, dia memberikan obat-obatan dosis dewasa seperti senyawa jamur halusinasi agar anak-anak ini sembuh. Super gila.
3. Operasi Kelamin Tanpa Bius
J. Marion Sims dihormati banyak orang karena menjadi pelopor ginekologi Amerika. Sims pernah melakukan bedah ekstensif kepada beberapa budak perempuan Afrika-Amerika selama tahun 1840-an. Penelitian selama 3 tahun itu fokus pada fistula vesikovaginal yakni kondisi tak normal pada saluran kandung kemih dan vagina. Gilanya, Sims melakukan operasi kepada pasiennya itu tanpa dibius.
Seorang pasien yakni Anarcha melakukan 30 kali operasi sampai akhirnya Sims mendapatkan hasil penelitian gilanya. Namun sepertinya tak hanya itu hal gila yang pernah dilakukan Sims, dia pernah mencoba menyembuhkan bayi seorang budak yang menderita Trismus dengan cara menusuk tengkoraknya.
4. Kulit Dikeraskan
Seorang ahli Dermatologi, Albert Kligman menjalankan program percobaan yang komprehensif kepada para narapidana penjara Holmesburg pada tahun 1960-an. Dalam salah satu percobaan, Angkatan Darat Amerika Serikat menjadi sponsor di mana mereka mencari cara untuk bisa mengeraskan kulit. Secara teori, kulit yang lebih keras akan melindungi tentara dari iritasi kimia saat berada dalam pertempuran.
Kligman memakai berbagai bahan kimia untuk penelitiannya dan memulai mencari kelinci percobaan yakni para narapidana. Para 'korban' tidak diperitahu saat terlibat awalnya, bisa ditebak, ramuan yang dibuat Kligman membuat banyak dari mereka mengalami kulit melepuh dan luka bakar parah. Kegemparan publik memaksa Kligman menghentikannya.
5. Wabah Pes
Richard Strong adalah seorang dokter sekaligus kepala Laboratorium Biologi di Biro Sains Filipina. Strong melakukan beberapa inokulasi kepada narapidana di penjara Filipina demi menemukan vaksin kolera yang sempurna. Dalam salah satu eksperimennya di tahun 1906, Strong membuat kesalahan. Alih-alih memberikan vaksin kolera, dia memberikan virus pes yang membuat kematian 13 pasien.
Tertekan karena kasus itu, Strong berhenti selama 6 tahun dan kembali memberikan inokulasi lagi kepada narapidana lain demi penelitian penyakit Beri-beri. Namun tetap saja ada banyak pasien tewas karena itu. Mungkin Strong harus berhenti melakukan mimpi gilanya.
6. Spinal Tap Untuk Anak
Spinal Tap dikenal juga dengan pengambilan cairan di sumsum tulang belakang yang biasanya dilakukan pada pasien penderita gangguan syaraf di punggung. Seramnya Spinal Tap dilakukan dengan memasukkan jarum raksasa ke tulang belakang seseorang yang sakitnya luar biasa. Pada tahun 1986, seorang dokter anak bernama Arthur Wentworth mencoba melakukan tes itu kepada seorang gadis muda.
Arthur mengakui pasiennya terus meringis keyakinan. Namun Arthur tak percaya dan dia terus melakukan Spinal Tap kepada 29 bayi dan balita. Pada akhirnya, Arthur mendapatkan jawaban yang memuaskan meskipun dia lebih dulu diusir dari pekerjaannya di Sekolah Medis Harvard.
7. Disiram Dengan Air Mendidih
Dr Walter Jones sepertinya lebih tepat melakukan penyiksaan daripada pengobatan. Bayangkan saja, Jones memakai air mendidih sebagai obat untuk penyakit tipus dan pneumonia (paru-paru basah) pada tahun 1840-an. Jones menguji temuan gilanya ini kepada beberapa budak yang menderita selama bertahun-tahun.
Jones menggambarkan bagaimana seorang pria berusia 25 tahun yang mengidap pneumonia lalu ditelanjangi, terbaring di tanah, dan menuangkan lima galon air mendidih di atas punggung pasien. Seakan kurang, Jones mengatakan pengobatan itu harus diulangi setiap 4 jam sekali. Mungkin sebelum sembuh pasiennya sudah tewas lebih dulu karena melepuh.
8. Setrum Otak
Ketika ide menyetrum seseorang terdengar mengerikan, sepertinya seorang fisikawan Cincinnati yakni Dr. Roberts Bartholow tidak sependapat. Roberts justru berusaha mengirimkan arus listrik langsung ke otak pasiennya. Pada tahun 1847, Roberts menghobati pasiennya bernama Mary Rafferty yang menderita kelainan di tengkoraknya. Dengan ijin Mary, Roberts memasukkan elektroda langsung ke otak dan mengalirkan arus listrik.
Roberts melakukannya selama 4 hari, awalnya Mary baik-baik saja namun akhirnya dia menjadi mudah gelisah, koma, dan akhirnya meninggal. Karena itu Roberts diusir dan menetap di Philadelphia sampai akhrinya menjadi posisi tinggi melakukan pengajaran di Institut Medis Jefferson.
9. Eksperimen Sifilis di Guatemala
Pada tahun 2010, sebuah percobaan sifilis yang tidak etis terungkap ketika seorang profesor mempelajari Studi Tuskegee yang tidak terkenal dan menemukan bahwa ada organisasi kesehatan yang melakukan hal gila di Guatemala. Hal ini membuat Gedung Putih melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa ada 1.300 orang Guatemala sengaja terinfeksi sifilis pada tahun 1946.
Penelitian ini berlangsung 2 tahun bertujuan untuk mengetahui apakah antibiotik yang ditemukan efektif untuk penderita sifilis. Para peneliti disebutkan membayar pelacur untuk menyebarkan penyakit kepada tentara, narapidana, dan pasien jiwa. Dilaporkan 83 orang meninggal karena percobaan gila ini.
nambenk media
10. Transplantasi Testis
Leo Stanley adalah seorang dokter kepala di
penjara San Quentin pada 1913-1951 yang memiliki teori gila yakni dia
percaya jika laki-laki yang melakukan tindak kejahatan memiliki tingkat
testosteron rendah dan menurut Leo, jika kadar testosteron ditingkatkan maka akan mengurangi tindak kejahatan.
Untuk mengujinya, Leo melakukan serangkaian operasi gila di mana dia melakukan pembedahan dan transplantasi testis dari penjahat yang tewas dieksekusi kepada tahanan yang hidup. Karena kurangnya testis manusia, Leo bahkan memakai testis hewan dan mengolahnya menjadi cairan untuk disuntikkan ke dalam kulit tahanan. Pada tahun 1922, Leo mengakui dia telah melakukan operasi gila ini kepada 600 narapidana.
Untuk mengujinya, Leo melakukan serangkaian operasi gila di mana dia melakukan pembedahan dan transplantasi testis dari penjahat yang tewas dieksekusi kepada tahanan yang hidup. Karena kurangnya testis manusia, Leo bahkan memakai testis hewan dan mengolahnya menjadi cairan untuk disuntikkan ke dalam kulit tahanan. Pada tahun 1922, Leo mengakui dia telah melakukan operasi gila ini kepada 600 narapidana.
No comments:
Post a Comment