Mungkin ada ato mungkin gak hubungannya antara jiwa yang brilian dengan
depresi hebat, yang memang telah diperdebatkan selama beribu-ribu tahun
lamanya. Yang paling menyedihkan adalah ketika orang2 jenius tersebut
tidak bisa melawan kekuatan setan, yang mengakibatkan kematian dini bagi
mereka. Dalam beberapa kasus peristiwa kematian mereka justru
meninggalkan legenda yang sama hebatnya dengan karya/prestasi mereka.
Ini dia daftar 15 para jenius yang melakukan bunuh diri secara memilukan
yang tercatat sepanjang sejarah gan..[dont try]
1. Seneca The Younger (1 BC-65 AD)
Salah satu filsuf romawi aliran stoic (pengendalian diri total terhadap
penderitaan dan kesenagan duniawi) yang fasih dan masih berpengaruh
hingga kini, Seneca berbicara tentang pentingnya penerimaan terhadap
penderitaan manusia adalah fitrah (given), dan merupakan suatu
pengalaman yang berharga untuk belajar puas hidup secara sederhana serta
bagaimana menghadapi kematian. Dia menuangkan pemikirannya dalam essay,
surat dan drama tragis yang masih dimainkan hingga kini. Dia juga
terikat karena kebutuhannya untuk tetap setia mendukung Kaisar Nero. Dia
tertangkap karena dituduh terlibat dalam konspirasi pembunuhan Kaisar
Nero, namun sebenarnya tidak bersalah karena dia adalah pendukung setia
Kaisar. Diperintahkan oleh Kaisar Nero untuk bunuh diri, Seneca memilih
untuk menggunakan cara konvensional dengan menyayat urat nadi
pergelangan kaki, tetapi karena dia terlalu tua untuk bisa mengalami
pendarahan dengan cepat. Dalam rasa sakit luar biasa dia merendam
kakinya kedalam bak berisi air panas agar mempercepat proses pendarahan
(agar cepat mati) tetapi uap air panas malah membuatnya tercekik dan
tewas.
2. Petronius (c. 27-66)
Petronious adalah penulis jenius di jamannya yang dikenang dengan
karyanya Satyricon (sebuah satir sureal tentang kesenangan seksual dan
pengadilan kenidupan).Dia adalah seorang yang sangat dekat dengan Kaisar
Nero. Dia difitnah seorang panglima kekaisaran Tigellinus yang cemburu
dengan kedekatannya dengan Kaisar. Tanpa menunggu hukuman matinya dia
langsung mendiktekan karya terakhirnya (Nero Partner) yang menjelaskan
secara gamblang hubungan homosexual Kaisar dengan rekan2nya setelah itu
dia menyayat pergelangan tangannya lalu membalutnya dengan perban lalu
membuka balutannya lagi sambil membaca puisi pendek dan diiringi
beberapa bait lagu sementara yang lain makan malam, memberikan hadiah
pada budak2nya (sementara dari tangannya terus mengucur darah segar
hingga kematiannya tiba).
3. Vincent Van Gogh (1853-1890)
Sebagai prototipe seniman yang tidak beruntung, Vincent Van Gogh
memperlihatkan bagaimana seorang jenius yang terabaikan/kurang dihargai
seharusnya dilihat. Pada usia 27 tahun dia telah gagal menjadi seorang
evangelist (penginjil), menjual karya seni, memberikan Les bahasa
Perancis bahkan menemukan seorang kekasih. Pada tahun 1886 dia pindah ke
Paris dengan Theo (saudara laki-lakinya) yang tidak pernah berhenti
mendukungnya. Lalu mulai belajar aliran seni impressionists dan gaya
lukis jepang. Dia membuat style-nya sendiri dalam melukis, tetapi masa2
depresi tiada pernah berhenti menimpanya. Dia sempat tinggal di panti
rehabilitasi depresi untuk sementara waktu karena menderita frustasi
yang berat. Ketika karya seninya mulai dikenal dan menyebar ke seluruh
perancis, dia tiba2 berlari ke sebuah padang lalu menembakkan sebuah
peluru tepat ke dadanya dengan revolver tetapi tidak mati dalam dua
hari. Setelah itu karya nya pun menjadi legenda dan memilik harga yang
sangat tinggi.
4. George Eastman (1854-1932)
5. Sigmund Freud (1856-1939)
Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran
psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di
Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik
Ceko . Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran,
yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar
(unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah
tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar
perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa
prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros)
yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
Punya kebiasaan merokok 20 cerutu sehari dan menjalani 30 kali operasi
dalam rangka mengobati kanker, Freud lari ke London utnuk menghindari
Nazi tetapi kankernya tidak pernah terobati. Lalu dia memohon kepada
dokter untuk membantunya bunuh diri. Setelah menyuntikkan 3 dosis morfin
dia akhirnya tewas.
6.Virginia Woolf (1882-1941)
Virginia Woolf adalah seorang novelis Inggris yang dianggap salah satu
tokoh terbesar sastra modernis dari abad 20. Walaupun ia seringkali
disebut sebagai seorang feminis, ia menyangkal julukan tersebut, karena
ia merasa itu menunjukkan suatu obsesi dengan wanita dan permasalahan
wanita. Dia memilih disebut seorang humanis (lihat Three Guineas). Di
masa antar perang dunia, Woolf merupakan tokoh penting komunitas sastra
London dan menjadi anggota grup Bloomsbury. Karyanya yang paling dikenal
antara lain novel Mrs. Dalloway, To the Lighthouse, Orlando, dan
esainya A Room of One's Own.. Didesak oleh depresi berat yang
dialaminnya, Woolf akhirnya berjalan menuju danau dengan kantong yang
penuh batu dan tenggelam. Dalam catatan terakhirnya dia mengatakan : "I
feel certain I am going mad again".
7.Adolf Hitler (1889-1945)
Adolf Hitler adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Führer
(Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2
Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg
meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer
sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga
seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German
Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP)
yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman
kalah dalam Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran
Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah
satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia. Ketika Perang Dunia II
akan berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanah-nya di Berlin
bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva Braun.
8. Alan Turing (1912-1954)
Alan Mathison Turing (23 Juni 1912 - 7 Juni 1954) seorang peneliti
matematika dan komputer, dan pahlawan perang Inggris. Dia adalah seorang
dari peneliti-peneliti komputer modern digital pertama. Selain itu dia
adalah orang pertama yang berpikir menggunakan komputer untuk berbagai
keperluan. Dia mengatakan bahwa komputer dapat menjalankan berbagai
program. Dia juga memberikan ide tentang mesin Turing, mesin yang dapat
menjalankan sekumpulan perintah. Turing juga yang mencetuskan tes
Turing. Namanya diabadikan dalam nama Penghargaan Turing. Tetapi Turing
adalah seorang gay yang masih merupakan perbuatan criminal di Inggris
pada tahun 1952 dan dihukum atas pilihannya sendiri untuk dikebiri
dengan gas kimia supaya terhindar dari penjara, dan dia tewas akibat
kercunan sianida. Walaupun ibunya mengatakan ini adalah sebuah
kecelakaan, suatu pemeriksaan menemukan bahwa Turing melakukan bunuh
diri. Pada tahun 2009 barulah Gordown Brown sebagai PM Inggris secara
resmi meminta maaf atas perlakuan pemerintah Inggris terhadap Turing
pada waktu itu.
9. Ernest Hemingway (1899-1961)
Ernest Miller Hemingway adalah seorang novelis, pengarang cerita pendek,
dan jurnalis Amerika. Gaya penulisannya yang khas dicirkan oleh
minimalisme yang singkat dan dengan gaya seadanya (understatement) dan
mempunyai pengaruh yang penting terhadap perkembangan fiksi abad ke-20.
Tokoh-tokoh protagonis Hemingway biasanya stoik, seringkali dilihat
sebagai proyeksi dari karakternya sendiri–orang-orang yang harus
memperlihatkan "keanggunan di bawah tekanan." Banyak dari karyanya
dianggap klasik di dalam kanon sastra Amerika. Hemingway berusaha
melakukan bunuh diri pada musim semi 1961, dan memperoleh perawatan ECT
akibat paranoia dan depresi serta bipolar disorder yang dideritanya.
Namun sekitar tiga minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-62, ia bunuh
diri pada pagi hari 2 Juli 1961, dengan sebuah senapan yang
ditembakkannya ke kepala. Senapan itu dibelinya di Abercrombie and
Fitch. Ia dinilai secara mental tidak bertanggungjawab atas tindakan
bunuh dirinya, sehinga ia dikuburkan dengan tata-cara Katolik Roma.
Hemingway sendiri mempersalahkan perawatan ECT karena "membuat ia
kehilangan bisnisnya" dengan menghancurkan daya ingatnya. Opini medis
dan para pakar kini memperhatikan pandangan ini.
10. Sylvia Plath (1932 – 1963)
Sylvia Plath adalah seorang penyair, novelis, cerpenis, dan eseis asal
Amerika Serikat. Paling dikenal sebagai seorang penyair, Plath juga
dikenal atas The Bell Jar, novel semi-autobiografinya yang menceritakan
perjuangan melawan depresi. Plath dan Anne Sexton dianggap mengembangkan
aliran puisi konfesional yang diciptakan Robert Lowell dan W.D.
Snodgrass. Setelah menulis puisi nya yang terakhir Dying, Sylvia
mengikuti puisinya sendiri, melakukan bunuh diri dengan menghirup gas
beracunHaving written in one of her last poems Dying is an art like
everything else. I do it exceptionally well, Plath followed through,
gassing herself. Hughes suaminya mendapati puisi terakhir paling
menggangu dalam hidupnya.
11. Kurt Cobain (1967-1994)
Sakit-sakitan ketika masih kanak2, sedih akibat perceraian orang tuanya,
diejek sebagai gay pada masa sekolahnya, Kurt Cobain merubah arah
popular music secara permanent dengan Nirvana . Kecanduan heroin serta
mengalami konflik etik dalam diri ketika nirvana mencapai puncak
kesuksesan komersialnya (cobains sangat berpegang teguh pada etika punk
yang anti komersil dan anti sold out), Cobain pernah mencoba bunuh diri
dengan menenggak champagne dan rohypnol tetapi gagal, lalu Pada tanggal 8
April 1994, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi
rumahnya di Lake Washington, Cobain akhirnya tewas setelah menembak
dirinya sendiri yang langsung menjadikan Cobain sebagai martir simbolik
untuk idealisme anti komodifikasi music dari pada menjadi seorang
complexly self-torturing man karena komodifikasi musik tersebut.
12. Yukio Mishima (1925-1970)
Yukio Mishima adalah nama pena dari penulis sekaligus penyair dan
dramawan Jepang bernama Kimitake Hiraoka. Masa kecilnya didominasi oleh
neneknya yang bernama Natsu. Ia diambil dan dipisahkan dari kedua orang
tuanya selama beberapa tahun Natsu diketahui memiliki masalah kejiwaan
yang membuatnya mudah melakukan tindakan kekerasan dan ledakan emosi
yang tidak wajar. Hal-hal tersebut kadang-kadang disinggung dalam
karya-karya Mishima.Masalah kejiwaan yang diderita Natsu diperkirakan
oleh sejumlah penulis biografi sebagai asal usul ketertarikan Mishima
kepada kematian. Natsu tidak mengizinkan Mishima untuk bermain di luar
di bawah sinar matahari. Ia juga sama sekali tidak boleh olahraga atau
bermain bersama anak laki-laki sebaya. Waktunya dihabiskan sendirian
atau bersama keponakan-keponakan perempuan dan boneka-boneka mereka.Ia
dikenal mati bunuh diri setelah melakukan seppuku (merupakan salah satu
adat para samurai, terutama jenderal perang pada zaman bakufu yang
merobek perut mereka dan mengeluarkan usus mereka agar dapat memulihkan
nama mereka atas kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau kesalahan
untuk kepentingan rakyat).
No comments:
Post a Comment