Dalam
serial Avatar: The Legend of Aang, seorang "Avatar" adalah spirit dari
planet yang menjelma dalam wujud manusia. Konsep ini mirip dengan konsep
awatara dalam agama Hindu, dimana aspek-aspek Tuhan dipercaya menjelma
ke dalam wujud tertentu, untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran dan
menyelamatkan orang beriman dari tindak kejahatan. Dalam serial "Avatar:
The Legend of Aang," seorang Avatar memiliki keistimewaan jika
dibandingkan dengan manusia biasa, yaitu mampu mengendalikan empat macam
unsur dan mampu menjadi penghubung antara dunia manusia dan dunia roh.
Avatar bisa terlahir di antara kaum Pengembara Udara, Suku Air, Kerajaan
Bumi, maupun Negara Api, karena diatur oleh sebuah siklus, yang disebut
Siklus Avatar.
1. Roku
Avatar
Roku.jpgAvatar Roku adalah Avatar yang lahir setelah Avatar Kyoshi. Ia
merupakan inkarnasi Aang sebelumnya. Ia terlahir sebagai seorang
pengendali api. Avatar Roku bersahabat dengan Raja Api Sozin semenjak
mereka masih kecil. Mereka juga lahir pada tanggal yang sama sehingga
merayakan ulang tahun bersama-sama. Saat merayakan ulangtahunnya yang
keenam belas, para orang bijak memberitahu Roku bahwa ia sebenarnya
merupakan seorang Avatar. Kemudian, atas kebijakan para ketua, Roku
dipisahkan dengan Sozin untuk mendalami ilmu sebagai seorang Avatar.
Roku berkelana ke Kuil Udara Selatan untuk mempelajari pengendalian
udara, ke Kerajaan Bumi untuk mempelajari ilmu pengendalian tanah, dan
ke Suku Air Utara untuk mempelajari ilmu pengendalian air. Saat belajar
di Kuil Udara Selatan, Roku berteman baik dengan seorang pendeta muda
yang bernama Gyatso, yaitu orangtua asuh Aang. Setelah berkelana selama
dua belas tahun, Roku kembali ke negaranya dan bertemu kembali dengan
kawannya, yaitu Sozin. Tak lama setelah kembali, ia menikah dengan teman
masa kecilnya, yaitu Ta Min. Pada pesta pernikahannya, Sozin
mengutarakan niatnya untuk memperluas wilayah Negara Api dan membagi
kekayaannya bersama Roku. Roku menentang rencana tersebut, namun Sozin
bersikeras melakukannya. Akhirnya Roku menghancurkan pasukan Sozin serta
memperingatinya agar tidak mengulangi hal yang sama. 25 tahun kemudian,
tempat tinggal Roku mendapat bencana gunung meletus. Meskipun Roku
seorang Avatar, ia sulit mengendalikan lava yang menjalar dengan
hebatnya. Kemudian Sozin datang membantunya. Saat asap beracun keluar
dari gunung tersebut, Roku dikhianati oleh Sozin, sehingga ia meninggal
dunia.
2. Kyoshi
Avatar
Kyoshi.jpgAvatar Kyoshi adalah Avatar yang lahir sebelum Avatar Roku.
Ia terlahir sebagai seorang pengendali tanah. Avatar Kyoshi tampil
dengan wajah yang dirias dengan bedak tebal, memakai pakaian mirip
kimono berwarna hijau, bersepatu besar, dan bersenjata kipas dari logam.
Ia hidup pada masa Raja Bumi ke-46 dan Chin Agung berkuasa. Saat Chin
Agung mengancam keselamatan penduduk di semenanjung Kerajaan Bumi,
Avatar Kyoshi membelah semenanjung tersebut dari daratan utama, dengan
menggunakan kekuatannya sebagai seorang Avatar. Akhirnya daratan yang
dipisah oleh Avatar Kyoshi menjadi sebuah pulau baru, yang disebut Pulau
Kyoshi. Bersamaan dengan didirikannya pulau tersebut, Chin Agung
meninggal karena terjatuh dari tebing yang tercipta setelah semenanjung
dipisah oleh Avatar Kyoshi. Di dekat tempat kejadian perkara, berdiri
sebuah desa yang disebut Desa Chin. Hari didirikannya Pulau Kyoshi
diperingati sebagai Hari Kyoshi oleh penduduk pulau tersebut, sedangkan
hari terbunuhnya Chin Agung diperingati sebagai Hari Avatar
(Anti-Avatar) oleh penduduk Desa Chin. Pada waktu Raja Bumi ke-46
bertindak sewenang-wenang, rakyat di Ba Sing Se memberontak. Akhirnya,
Avatar Kyoshi mengkonfrontasi sang raja. Untuk menjaga warisan
kebudayaan Ba Sing Se, Avatar Kyoshi menciptakan sebuah divisi khusus,
yang disebut Dai Li. Sang Avatar merekrut para pengendali tanah terbaik
dan melatihnya untuk menjadi pasukan Dai Li.
3. Kuruk
Avatar
Kuruk.pngAvatar Kuruk adalah Avatar yang lahir sebelum Avatar Kyoshi.
Ia terlahir sebagai seorang pengendali air, tinggal di Suku Air Utara.
Ia mahir berselancar dengan memanfaatkan kekuatan pengendalian airnya.
Pada suatu hari, saat perayaan Bulan Baru, dua sekte Suku Air bertemu,
yaitu Suku Air Utara dan Selatan. Pertemuan itu terjadi di desa Suku Air
Utara. Kuruk turut serta dalam pertemuan tersebut dan menjumpai seorang
wanita bernama Ummi, dari Suku Air Selatan. Keduanya jatuh cinta pada
pandangan pertama. Akhirnya Kuruk menyatakan perasaannya pada Ummi,
sekaligus melamarnya. Ia memberikan sebuah kalung pada Ummi sebagai
simbol pertunangan, dan Ummi menerimanya. Upacara pernikahan mereka
dilakukan di Mata Air Roh, terletak di desa Suku Air Utara. Saat upacara
berlangsung, kekuatan tak dikenal menarik Ummi sehingga ia jatuh ke
dalam kolam Mata Air Roh. Kuruk ikut terjun ke dalam kolam itu untuk
menyelamatkan Ummi, hingga akhirnya ia tiba di Dunia Roh lewat perantara
kolam tersebut. Akhirnya ia mengetahui bahwa wajah istrinya telah
direnggut oleh Koh, si pencuri wajah. Hal itu membuat Kuruk bersumpah
untuk membunuh Koh dan membawa istrinya kembali agar mereka bisa hidup
bersama. Namun, sepanjang serial Avatar berlangsung, tidak diketahui
apakah kuruk berhasil mendapatkan istrinya kembali. Dalam episode "Siege
of the North: bagian 2," Kuruk disebut sebagai Avatar yang mencoba
membunuh Koh, namun cerita dan perjalanan hidupnya tidak dibeberkan
dalam episode tersebut. Kisah mengenai Kuruk dapat disimak dalam
permainan di internet berjudul Avatar: Escape from the Spirit World.
4. Yangchen
Yangchen.jpgAvatar
Yangchen adalah Avatar yang lahir sebelum Avatar Kuruk. Ia terlahir
sebagai seorang pengendali udara wanita. Ia dilahirkan dan tinggal di
Kuil Udara Barat. Avatar ini sangat dimuliakan sehingga dua patung
didedikasikan kepadanya: satu terletak di Kuil Udara Timur; yang satu
lagi terletak di Kuil Udara Barat. Avatar Yangchen muncul dalam episode
"Sozin's Comet." Ia dipanggil oleh Aang yang sedang bingung untuk
memutuskan apakah seorang Avatar mesti membunuh penguasa tiran seperti
Raja Api Ozai. Avatar Yangchen setuju bahwa segala jenis kehidupan mesti
dihormati, sehingga setiap nyawa behak mendapat pengampunan. Namun
menurutnya, ada pengecualian bagi Raja Api Ozai. Dari penjelasan
Yangchen, Aang sadar bahwa seorang Avatar boleh membunuh Raja Api Ozai.
5. Aang
Aang
adalah seorang rahib kecil berusia 112 tahun (100 tahun umur sebenarnya
+ 12 tahun umur penampilannya, yang tak berubah akibat terbenam dalam
es) yang berasal dari kaum Pengembara Udara. Ia berasal dari Kuil Udara
Selatan dan diasuh oleh seorang rahib bernama Gyatso. Ia kabur karena
mendengar bahwa dirinya akan dipisahkan oleh Gyatso demi mendalami ilmu
sebagai seorang "Avatar", yaitu orang yang mampu menguasai empat unsur.
Dalam masa pelariannya, Aang mengalami kecelakaan sehingga tidak sadar
diri untuk waktu yang cukup lama. Setelah bertahun-tahun, Aang ditemukan
oleh Katara dan Sokka, dua orang remaja dari Suku Air selatan, dalam
sebuah bongkahan es. Aang ternyata melewati masa 100 tahun, yaitu pada
masa peperangan antara Negara Api dengan tiga bangsa lainnya. Bersama
dengan teman-temannya, Aang berpetualang agar mampu menguasai empat
elemen dan mengalahkan Raja Api untuk membawa kembali kedamaian di muka
Bumi.
6. Korra
Berbeda
dengan Aang yang awalnya hanya pengendali udara biasa, Korra adalah
gadis dari suku air yang dari lahir sudah diberkati 3 pengendalian
(Bumi,Air,Api). Ia mengasah 3 pengendaliannya dengan bimbingan white
Lotus dan Katara. Korra adalah gadis 17 tahun yang penuh semangat, dan
keras kepala, terbukti saat Tenzin(guru pengendalian udaranya) tidak
segera mengajarinya pengendalian udara karena masih ada masalah di
Republik City, Korra malah nekat ke Republik City untuk menemui Tenzin.
Nah, disini lah semua ceritanya di mulai. Di Republik City Korra menemui
berbagai macam hal baru, teman baru, bahkan ia mengikuti kejuaraan Pro
Bending(turnamen antar pengendali), dan disinilah dia mulai sadar bahwa
tugas seorang Avatar tidak semudah yang ia kira. Bahwa Avatar tidak
semata2 cuma master dari 4 pengendalian, tapi dia juga harus bisa
berpikir bijak dan penuh tanggung jawab di tengah kondisi yang
carutmarut. Ia memiliki tunggangan yang bernama Naga, seekor Beruang
Kutub
No comments:
Post a Comment