Di
era modern seperti saat ini membicarakan soal hantu memang di rasa
cukup aneh, tapi faktanya di indonesia masalah hantu masih kerap menjadi
topik hangat pemberitaan entah hanya rumor atau bahkan video
penampakan, ya banyaknya rumor yang beredar serta di iringi ketidak
pahaman mengundang rasa penasaran tiap orang mengenai hantu, bahkan di
indonesia terdapat berbagi jenis hantu yang di populekan oleh cerita
masyarakat, apakah itu hantu?, seperti apa jenisnya?, beikut 10 profil
hantu-hantu populer di indonesia.
1. kuntilanak
Kuntilanak (bahasa Malaysia: Pontianak atau Puntianak, atau sering disingkat kunti)
adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal
dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut
belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan
mati beranak”. Mitos ini mirip dengan mitos hantu langsuir yang dikenal
di Asia Tenggara, terutama di nusantara Indonesia. Mitos hantu
kuntilanak sejak dahulu juga telah menjadi mitos yang umum di Malaysia
setelah dibawa oleh imigran-imigran dari nusantara. Umumnya, kuntilanak
digambarkan sebagai wanita cantik berambut panjang dan berbaju panjang
warna putih. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga
kemboja. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat
"bersemayam", misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer
disebut "waru doyong").
2. Pocong
Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud pocong. Di Malaysia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus.
Penggambaran pocong bervariasi. Dikatakan, pocong memiliki wajah
berwarna hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan,
pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup
kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu
ini beranggapan, pocong merupakan bentuk protes dari si mati yang
terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup. Meskipun
pocong dalam film sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos
tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini
bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa
menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan
ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk
membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat. Kepercayaan
akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di
Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim,
umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.
3. Genderuwo
Genderuwa (dalam pengucapan Bahasa Jawa: "Genderuwo")
adalah mitos Jawa tentang sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang
berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna
kulit hitam kemerahan, tubuhnya ditutupi rambut lebat yang tumbuh di
sekujur tubuh. Genderuwa dikenal paling banyak dalam masyarakat di Pulau
Jawa, Indonesia. Orang Sunda menyebutnya "gandaruwo" dan orang Jawa umumnya menyebutnya "gendruwo".
Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon
besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Menurut
mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan.
enderuwa dipercaya sebagai sosok makhluk yang iseng dan cabul, karena
kegemarannya menggoda manusia terutama kaum perempuan dan anak-anak.
Genderuwa kadang senang menepuk pantat perempuan, mengelus tubuh
perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai memindahkan pakaian dalam
perempuan ke orang lain. adang genderuwa muncul dalam wujud makhluk
kecil berbulu yang bisa tumbuh membesar dalam sekejap, genderuwa juga
gemar melempari rumah orang dengan batu kerikil di malam hari. ]Salah
satu kegemaran genderuwa yang paling utama adalah menggoda istri-istri
kesepian yang ditinggal suami atau para janda, bahkan kadang genderuwa
bisa sampai melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dipercaya bahwa
benih daripada genderuwa dapat menyebabkan seorang wanita menjadi hamil
dan memiliki keturunan dari genderuwa. Asal-usul genderuwa dipercaya
berasal dari arwah orang yang meninggal secara tidak sempurna, bisa
akibat bunuh diri, penguburan yang tidak sempurna ataupun kecelakaan
sehingga arwah orang tersebut merasa penasaran dan belum mau menerima
kematiannya.
4. Wewe Gombel
Wewe Gombel
adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau
hantu yang suka menculik anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak
yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh
orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua
si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar.
bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya. Menurut
cerita, mitos Wewe Gombel dipercayai digunakan untuk menakut-nakuti
anak-anak agar mereka tidak berkeliaran di waktu malam hari. Ini
disebabkan pada masa lalu, keadaan gelap gulita amat berbahaya karena
hewan buas mungkin memasuki kawasan perkampungan dalam kegelapan malam.
Dengan itu Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka daripada
ancaman tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita
tua keriput dengan susu/payudara yang terlihat keluar panjang
menjijikkan.
5. Leyak
Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak
hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang
hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia
berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang
digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah
bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti
Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.
Diceritakan juga bahwa Leak dapat berupa kepala manusia dengan
organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan
dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah
bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di
antaranya perempuan dan satu laki-laki. Menurut kepercayaan orang Bali,
Leak adalah manusia biasa yang mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan
darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah
diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leyak yang
sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa
orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali,
sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
6. Rangda.
Rangda
adalah ratu dari para leyak dalam mitologi Bali. Makhluk yang
menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta
memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol
kekuatan baik. Menurut etimologinya, kata Rangda yang dikenal di Bali
berasal dari Bahasa Jawa Kuno yaitu dari kata Randa yang berarti Janda. Rangda adalah sebutan janda dari golongan Tri Wangsa yaitu:Waisya, Ksatria, Brahmana,Sedangkan dari golongan Sudra
disebut Balu dan kata Balu dalam bahasa Bali alusnya adalah
Rangda.Perkembangan selanjutnya istilah Rangda untuk janda semakin
jarang kita dengar, karena dikhawatirkan menimbulkan kesan tidak enak
mengingat wujud Rangda yang 'aeng' (seram) dan menakutkan serta identik
dengan orang yang mempunyai ilmu kiri (pengiwa). Hal
ini terutama kita dapatkan dalam pertunjukan-pertunjukan cerita rakyat.
Dengan kata lain, ada kesan rasa takut, tersinggung dan malu bila
dikatakan bisa neluh nerangjana (ngeleak). Sesungguhnya pengertian di
atas lebih banyak diilhami cerita-cerita rakyat yang di dalamnya
terdapat unsur Rangda. Cerita yang paling besar pengaruhnya adalah Calonarang.
7. Orang Bunian
istilah ini dikenal di wilayah Istilah orang bunian
juga kadang-kadang dikaitkan dengan istilah dewa di Minangkabau,
pengertian "dewa" dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa
dalam ajaran Hindu maupun Buddha. "Dewa" dalam istilah Minangkabau
berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah hutan, di rimba,
di pinggir bukit, atau di dekat pekuburan. Biasanya bila hari menjelang
matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa
dikenal dengan nama "masakan dewa" atau "samba dewa". Aroma tersebut
mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip,
berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda.
"Dewa" dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai
bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti
persepsi yang umum di kepercayaan lain.
8. Sundel Bolong
Sundel bolong (dalam bahasa melayu: sundal bolong)
adalah mitos hantu dari nusantara yang umumnya digambarkan sebagai
wanita cantik berambut panjang dan bergaun panjang warna putih yang bolong
("berlubang tembus") di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut
panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Banyak yang
menyangka bahwa Sundel Bolong sama dengan Kuntilanak, karena dalam
mitosnya, keduanya digambarkan sama-sama berambut panjang dan mengenakan
gaun putih. Hal yang membedakan antara penggambaran sundel bolong
dengan kuntilanak adalah punggungnya yang bolong (berlubang). Penamaan "sundel bolong" berasal dari pelafalan nusantara untuk istilah "sundal bolong". "Sundal" umumnya merujuk pada "wanita jalang" atau "pelacur", dan "bolong"
adalah bahasa Jawa yang berarti "berlubang tembus" yang merujuk pada
penggambaran hantu sundel bolong yang mempunyai lubang di bagian
punggungnya yang terlihat tembus ke depan. Dalam mitos nusantara, hantu
sundel bolong adalah arwah penasaran dari wanita yang mati karena
diperkosa dan kemudian melahirkan anaknya di dalam kubur. Sundel bolong
menurut mitos juga suka mencuri bayi-bayi yang baru saja dilahirkan.
Sundel bolong menurut mitos sangat malu dengan lubang pada badannya dan
selalu berusaha menutupinya. Hantu sundel bolong dikatakan sering
menjelma sebagai wanita cantik yang berjalan seorang diri di jalan yang
sunyi. Ada dugaan bahwa mitos ini dahulu diciptakan dan disebarkan di
nusantara untuk menghindarkan wanita yang berjalan sendirian saat malam
hari di pedesaan dari gangguan laki-laki yang berniat jahat, terutama
untuk memperkosa.
9. Tuyul
Tuyul (bahasa Jawa: thuyul)
dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus
berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran
lainnya yang tidak disepakati semua orang adalah kulit berwarna
keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan
pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam. Tuyul dapat dipekerjakan
oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri
(uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut
rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas
yang dibebankan pemiliknya. Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin
orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal
dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti
laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam, dsb.).
Kemungkinan besar tuyul juga sejenis alien.
10. Siluman
No comments:
Post a Comment