10 Penyakit Karena Majunya Teknologi

Teknologi memang menawarkan kemudahan dalam beraktifitas. Namun kemudahan itu tidak serta merta tanpa akibat. Penelitian telah menemukan ada beberapa gangguan kesehatan akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari depresi Facebook hingga narsisme. 10 gangguan penyakit akibat kemajuan teknologi itu seperti dilansir DailyRecord antara lain :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFbf3DPoL0ur61Ijj9jJYjxvE8VvQOD0fyOlwRqakQfRma5cFyUCW6P_Hhq3h28BL0Th1oSllU-tJDeJLt1J6zmY5qJxV3DyCQicGcv1siTFmPGulvMJKUjTbWDOkt3GVy3GlwW1oTJcE/s400/Penyakuit+teknologi.jpg

1. Hipersensitivitas Gelombang Elektromagnet dari Wifi hingga Sinyal Telepon
Dari wi-fi hingga sinyal telepon seluler, orang dikelilingi oleh komunikasi nirkabel. Dan bagi sebagian orang, paparan medan elektromagnetik dapat membuat sakit. Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kulit terbakar hingga otot-berkedut dan nyeri parah.

Diperkirakan 5 persen warga Amerika percaya bahwa mereka menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya telah pindah jauh ke daerah di mana komunikasi nirkabel dapat dikonrtol dengan ketat dikontrol untuk menghindari masalah.

2. Depresi Facebook
Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan bahwa para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook dan mengorbankan kesehatannya.

American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata.

Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri.

3. Cedera Regangan yang Berulang akibat banyak Mengetik di Keyboard
Biasanya buruh pabrik, penjahit dan musisi lah yang paling berisiko mengalami cedera regangan berulang. Tapi saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang sama karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard.

Penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan, dan bahu secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu. Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan.

4. Sakit Kepala Karena Ponsel
Selama bertahun-tahun, para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah ponsel berbahaya atau tidak. Namun penelitian telah menunjukkan ada hubungan antara sakit kepala dan penggunaan ponsel.

Riset yang ditugaskan oleh produsen ponsel pada tahun 2008 lalu menemukan bahwa melakukan panggilan telepon sesaat sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya.

5. Kecanduan Internet
Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya.

Menurut psikiater AS, Jerald Block, kondisi tersebut harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di intenet.

6. Berkurangnya Pendengaran akibat alat musik seperti Ipod
Beberapa penyakit teknologi di atas mungkin baru meresahkan selama 10 sampai 15 tahun terakhir. Namun sudah lebih dari 30 tahun sejak pertama kali muncul kekhawatiran bahwa mendengarkan musik keras melalui pengeras suara dapat merusak pendengaran.

IPod telah menggantikan Walkman, namun kekhawatirannya tetap sama. Prancis telah melarang produsen gadget untuk memproduksi earphone yang menghasilkan suara melebihi tingkat tertentu.

7. Cedera Wii saat Main Nintendo
Ketika Nintendo Wii pertama kali dirilis, orang-orang dari segala usia sangat antusias untuk mencoba permainan ini yang menggantikan 'stick' yang kuno. Masalahnya adalah banyak orang yang menikmati bermain game Wii sampai lupa waktu hingga menyebabkan kejang otot.

8. Mabuk akibat Game atau Film 3D
Sebuah peneltiian yang dirilis Asosiasi Dokter mata di Amerika Serikat telah menemukan gangguan kesehatan akibat televisi dan game 3D. Seperempat pemakainya melaporkan mengalami ketegangan mata, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, atau mual setelah melihat konten 3D.

Orang yang mengalami gejala semacam mabuk tersebut sangat rentan terhadap tipuan visual yang digunakan karena tipuan teknologi visual.

9. Narsisisme di Situs Jaringan Sosial
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademisi AS yang menemukan siswa yang semakin gemuk semakin egois dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena pengaruh teknologi modern.

Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis dan kurang menunjukkan empati seeprti yang ditampilkan dalam perilaku atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial. Dalam peneltiian tersebut, pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun mereka diasumsikan tidak lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita.

Yang ke sepuluh anda sendiri yang melanjutkannya..!!

Editing By Nambenk

No comments:

Post a Comment