ANDA sudah menemukan seseorang yang sempurna dan bisa menjadi "the One".
Sayang, ternyata dia sudah punya kekasih. Cinta pun bertepuk sebelah
tangan.
Memaksanya dengan segala cara agar dia mau menjadi kekasih Anda jelas
bukan cara bijak. Jadi saat kasus semacam ini menimpa, apa yang
sebaiknya Anda lakukan?
Simak lima aturannya, seperti dikutip dari EMandLO:
1. Yakinkan diri, benarkah Anda mencintainya dan yakin dialah jodoh
Anda? Karena jika menginginkannya hanya untuk alasan nafsu,
“menculiknya” dari suatu hubungan adalah perbuatan kotor.
2. Tak masalah untuk Anda jujur kepadanya, tapi jangan disampaikan
dengan cara mengancam. Akui perasaan Anda, tetapi cobalah untuk
menghindari kata-kata seperti, "Jika aku tidak bisa memiliki kamu, maka
tidak ada seorang pun juga yang boleh memilikimu (sambil tertawa gila)".
3. Setelah bola berada di tangannya, beri dia waktu dan ruang untuk
memutuskan apakah akan kembali ke pangkuan kekasihnya atau merajut cinta
bersama Anda. Dan satu hal, Anda harus membiarkannya membuat keputusan
sendiri. Jangan memakai cara-cara kotor seperti berbohong soal
kekasihnya.
4. Jika "cinta sejati" Anda akhirnya kasihan pada Anda dan memutuskan
untuk memberi Anda kesempatan, berikan dia waktu untuk beradaptasi
dengan iklim hubungan yang baru. Jika dia benar-benar adalah “the One”
bagi Anda, maka mereka pantas untuk ditunggu.
5. Dalam beberapa kasus, apa yang membuat dua orang terpisah adalah apa
yang menarik mereka bersama-sama. Kendala ini memungkinkan Anda untuk
berfantasi bagaimana memiliki hubungan yang sempurna (seperti cerita
romansa Romeo dan Juliet, meski caranya tidak disarankan yakni dengan
bunuh diri). Sekali kendala itu dihapus, realitas bisa berubah menjadi
lebih baik. Namun ingat, berhati-hatilah pada apa yang Anda inginkan.
No comments:
Post a Comment