10 Kapal Perang Paling Besar di Dunia
 
Setiap
 negara pasti memiliki kapal perang nya masing-masing dengan berbagai 
macam kemampuan. Di zaman teknologi yang semakin pesat ini, memungkinkan
 setiap armada laut suatu negara untuk menciptakan kapal perang yang 
lebih besar, canggih dan lebih modern lagi.Selama
 Perang Dunia II, Kapal Yamato seberat 72.000 ton milik Angkatan Laut 
Kekaisaran Jepang merupakan kapal perang paling besar kala itu. Kini, 
sudah banyak kapal perang yang jauh lebih besar dan lebih canggih lagi 
dibandingkan dengan Kapal Yamato.
Berikut kami sajikan 10 kapal perang paling besar di dunia,10. Izumo Class (Jepang) - 813 kaki (247 meter)
Izumo
 merupakan nama sebuah kapal pernag milik Angkatan Laut Jepang. Kapal 
ini merupakan kapal pembawa helikopter yang juga bertugas untuk 
menghancurkan kapal selam musuh.Izumo
 mampu membawa sampai 14 helikopter, 400 tentara dan beberapa lusin 
kendaraan. Kapal ini juga merupakan kapal paling modern yang dimiliki 
armada Jepang sekarang dengan biaya pembuatannya sekitar USD 1,2 miliar 
atau sekitar Rp 14 triliun.9. Kirov Class (Rusia) - 827 kaki (252 meter)
Krov
 merupakan kapal perang milik Rusia yang bertenaga nuklir. Kapal ini 
ditugaskan antara akhir 1970-an dan 1990-an. Hanya ada empat kapal untuk
 jenis ini yang dibuat karena diperkirakan setiap kapalnya memerlukan 
biaya USD 2 miliar (Rp 23,5 triliun).8. Wasp Class (Amerika Serikat) - 831 kaki (253 meter)
Sejak
 tahun 1989 sampai 2009, ada delapan kapal kelas Wasp yang ditugaskan. 
Kapal Wasp milik Amerika Serikat ini mampu menampung 1.200 awak dan 
1.900 marinir, puluhan tank, helikopter dan kendaraan lapis baja 
lainnya.7. America Class (Amerika Seikat) - 844 kaki (257 meter)
Kapal
 ini meruapakan perang milik Amerika yang paling modern, terbaru dan 
lebih besar dibandingkan dengan versi kapal sebelumnya. Kapal ini bisa 
membawa jenis pesawat tempur siluman F-35 dan transportasi MV-22 Osprey.
 Selain itu, kapal ini juga mampu menampung 1.700 marinir, tank, 
artileri dan kendaraan lainnya.6. Charles de Gaulle Class (Perancis) - 858 kaki (261 meter)
Charles
 de Gaulle merupakan kapal induk bertenaga nuklir satu-satunya milik 
Perancis. Kapal yang mulai beroperasi pada tahun 2001 ini mampu membawa 
40 pesawat tempur dan berlayar sampai 20 tahun lamanya sebelum melakukan
 pengisian ulang.5. Modifikasi-Cleumenceau (Brasil) - 869 kaki (264 meter)
Ini
 merupakan kapal milik Angkatan Laut Brasil yang sudah mengalami banyak 
perubahan. Kapal ini dibeli dari Perancis dengan nama kapal Forch lalu 
kemudian diganti menjadi Sao Paulo. Setelah mengalami beberapa 
perubahan, kapal ini mampu membawa 39 pesawat tempur.4. Modifikasi-Kiev Class (India) - 930 kaki (283 meter)
INS
 Vikramaditya merupakan salah satu dari dua kapal induk milik Angkatan 
Laut India. Kapal ini dibeli oleh India dari Rusia saat anggaran Rusia 
mengalami kekurangan. Sebagian dari kesepakatan penjualan kapal itu, 
Rusia setuju untuk memodifikasi kapal sesuai kebutuhan India dan juga 
melengkapi kapal ini dengan pesawat Rusia.3. Modifikasi-Admiral Kuznetsov Class (China) - 999 kaki (304 meter)
PLAN
 Liaoning adalah kapal induk pertama yang melayani militer China. Kapal 
ini dilengkapi dengan pertahanan terhadap serangan rudal, pesawat 
terbang atau pesawat selam. Serta mampu mengoperasikan 30 pesawat 
tempur.2. Admiral Kuznestov Class (Rusia) - 1001 kaki (305 meter)
Tidak
 seperti kapal induk AS, kapal induk Rusia sering dilengkapi dengan 
persenjataan berat. Admiral Kuznestov merupakan satu-satunya yang 
tersisa dari kelas kapal ini - yang lain dijual ke China. Kapal ini 
mampu mengoperasikan lebih dari 30 pesawat tempur dan selusin 
helikopter.1. Nimitz Class (AS) - 1092 kaki (332 meter)
Kapal
 induk dari kelas Nimitz milik AS ini merupakan kapal perang paling 
besar di dunia. Selain berfungsi dalam hal militer, kapal seberat 100 
ribu ton ini pernah memberikan bantuan kemanusiaan saat tsunami 
Indonesia pada tahun 2004 dan gempa bumi Haiti pada tahun 2010.Kapal
 ini mampu menampung 85 sampai 90 pesawat tempur. Dan juga memiliki 
pelindung yang dimaksudkan untuk melindungi kapal dari serangan rudal.