5 Kuliner Dunia Yang Masih Di Anggap Ekstrem




Kuliner di setiap negara memiliki keunikan masing-masing. Entah itu dari jenis bahan utamanya, racikan bumbu yang digunakan atau cara mengolahnya. Namun, banyak pula menu kuliner ekstrim yang terkadang tidak lazim dikonsumsi kebanyakan orang namun memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmat kuliner ekstrem.
Di Indonesia, menu kuliner ekstrem yang mulai banyak digemari antara lain sate biawak, sate kuda, dan masih banyak lagi. Nah, berikut ini adalah beberapa menu kuliner ekstrim di negara-negara lain yang digemari dan mulai menjadi daya tarik turis asing.

Escamoles
Hidangan ini terdiri dari larva semut jenis gen Liometopum yang diambil dari akar tumbuhan agave (tequila) atau marguey (mezcal) yang tumbuh di Meksiko. Dalam dunia kuliner Meksiko, escamoles disebut-sebut sebagai caviar serangga.
Konsistensi larva semut ini mirip seperti keju dan memiliki rasabuttery dan sedikit rasa menyerupai kacang. Untuk mendapatkannya, pemburu larva semut ini harus menggali sedalam dua kaki di tanah dan mereka biasanya menggunakan lemak babi yang dilumuri di seluruh tubuh mereka untuk menghindari gigitan semut.

Bem Ju
Bem ju yang dalam bahasa Inggris berarti 'wine ular' dibuat dengan cara menaruh ular di dalam toples kaca berisi minuman beralkohol khas Korea seperti Soju dan menyimpannya selama bertahun-tahun.
Snake wine ini dipercaya oleh orang-orang Korea sejak zaman dahulu dapat meningkatkan keperkasaan dan gairah seksual. Semakin beracun ular yang digunakan maka semakin mahal harganya.

Sannakji
Hidangan yang disajikan mentah ini terdiri dari gurita kecil yang baru saja dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. Hidangan ini begitu terkenal di Korea karena saat dihidangkan, tentakel-tentakel gurita yang dipotong-potong masih menggeliat di piring.
Hal itu dikarenakan gurita dipotong dalam keadaan masih hidup. Itulah sebabnya gurita yang telah dipotong-potong harus dihidangkan segera agar pelanggan dapat menyantap gurita dalam keadaan hidup.

Ikan Yin Yang
Menu kuliner yang satu ini berasal dari Taiwan. Namun saat ini telah dilarang dibuat dan dikonsumsi di sana setelah banyak mendapat kritik. Tetapi, di China, hidangan yang dinamakan 'dead-and-alive-fish' atau ikan yin yang ini sangat digemari.
Hidangan ini terdiri dari seekor ikan yang sebagian tubuhnya dimasak deep-fried dan disajikan dengan saus asam manis, sedangkan bagian lainnya dibiarkan hidup-hidup. Saat disajikan di piring, ikan masih dalam keadaan hidup dengan membuka tutup mulutnya serta menggerak-gerakkan kepalanya walaupun bagian perut sampai ekornya telah digoreng hingga matang.

Casu Marzu
Hidangan ini merupakan keju dari susu domba yang difermentasi terlalu lama, bahkan sudah mencapai tahap di mana keju tersebut menjadi busuk. Hidangan ini adalah hidangan tradisional dari Sardinia, Italia yang dipercaya dapat meningkatkan libido. Casu marzu dipenuhi larva yang berasal dari lalat keju yang sengaja dibiarkan bertelur. Tekstur keju ini sangat lembut, hasil dari reaksi kimia larva dengan keju.
Hal penting saat mengonsumsi keju ini harus di saat larva masih hidup. Jika sudah mati, dipastikan keju ini menjadi berbahaya untuk dikonsumsi. Bagi orang yang alergi dengan jenis makanan ini, disarankan tidak mengonsumsinya karena dapat menyebabkan mual dan diare.
Beberapa orang membuang larva sebelum mengonsumi keju tersebut. Namun tak sedikit juga yang menyantapnya langsung. Disarankan juga, memakai pelindung mata saat mengonsumsi keju ini karena larva dapat melompat cukup tinggi.